Seiring dengan berkembangnya zaman, teknologi akan terus maju dan berkembang. Kita sebagai Pramuka mungkin tidak dapat membendung laju perkembangan teknologi yang ada, yang dapat kita lakukan hanyalah mengendalikan ketergantungan terhadap teknologi. Begitu banyak cara baru untuk menjalani aktivitas seiring dengan berkembangnya teknologi. Sebenarnya, bukan suatu keharusan bagi kita seorang Pramuka untuk mengikuti atau bahkan menguasai teknologi yang berkembang, melainkan cukup mengetahui dan memilah sesuai dengan kebutuhan yang kita perlukan. Oleh karena itu, diperlukanlah kebijaksanaan dalam mengelola pusaran teknologi.
Tantangan Pramuka di masa kini dapat dilihat dari berbagai aspek. Pertama, aspek sosial yang mana banyak isu intoleransi, radikalisme dan berbagai isu perpecahan lain yang berbasis SARA. Kedua, aspek budaya yang mana budaya bukan lagi menjadi alat penguat kehidupan sosial, melainkan sekadar tontonan yang bahkan dibenturkan dengan agama. Ketiga, aspek hankam yang mana banyaknya ancaman sparatisme, isu SARA, lemahnya ketahanan pangan serta melemahnya kepercayaan rakyat terhadap pemerintah. Keempat, aspek politik yang mana politisi tidak menunjukkan sikap sebagai negarawan, politik transaksional, money politic, penegakan hukum masih lemah dan lain sebagainya. Kelima, aspek ekonomi yang mana terjadinya ketimpangan ekonomi yang berbasis IT, ketimpangan pasar modern dan tradisional serta pesaing global.
Maka dari itu, perlu adanya kecakapan hidup di masa kini. Kecakapan hidup yang perlu dimiliki oleh seorang Pramuka di masa kini, diantaranya responsif atau kecepatan dalam merespon, human relation atau mampu membangun hubungan kolaboratif dengan orang lain, kreatif dan inovatif, memanfaatkan ICT atau mampu mengoperasikan teknologi informasi dan komunikasi, kepribadian yang kuat serta kepercayaan.
Pandega masa kini yang siap menyongsong masa depan haruslah berkarakter. Setia pada setiap janjinya maksudnya hidup dengan kehormatan dalam menjalani satya dan dharma Pramuka. Leadership yang kuat maksudnya ialah memiliki kemampuan kepemimpinan yang baik. Berpikir pararel atau multitasking maksudnya adalah berpikir kritis dengan basis pengetahuan yang mumpuni. Nasionalis-patriotis maksudnya adalah peduli masa depan bangsa dan negaranya. Performa yang mantap maksudnya adalah penampilannya membuat percaya diri. Kolaboratif maksudnya adalah mampu membangun hubungan mutualisme dengan siapapun.
Apabila mampu bawalah masa depan ke masa kini, namun apabila tidak mampu mengukir masa depan setidaknya jangan kotori masa kini. Jika tidak ingin ditinggalkan, Racana harus mampu menjadi jembatan bagi Pandega agar dapat menjalani hidupnya sekarang dan di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H