Ibuku memang bukan seorang sarjana dan bukan seorang pegawai negeri. Sudah lebih 25 tahun mengabdi untuk mengajar sekolah TK di sebuah desa. Beliau seorang honorer yang hanya digaji sangat minim.Â
Dari pengalaman pribadi saja,saya pernah mengabdi disuatu pesantren dan alhamdulillah mendapat uang saku itu pun merasa kurang padahal saya sendiri masih seorang pelajar yang kebutuhanya belum seperti orang tua yang menyekolahkan anaknya,karena memang sejatinya manusia kalau terus mengejar dunia tidak akan pernah puas. Segala sesuatu kalau tidak diiringi rasa bersyukur memang sangat sulit untuk merasakan kebahagiaan.Â
Pernah menanyakan ke ibuk" kok gak berhenti aja", dan dijawabnya "tidak apa-apa selagi mampu memberi manfaat keorang lain dan buat orang lain tersenyum lakuin aja". Sempet ngasih tau, ada beberapa orang yang gak suka dan gak menyekolahkan anaknya ke TK yang diajarkan ibuk. Dan beliau jawab apa, ibuk cuma jawab gak apa-apa rezeki gak kemana, serahkan ke Allah SWT saja. Â
Setiap orang berhak menyekolahkan anaknya dimana saja, wajar saja ibuk juga bukan seorang sarjana dan pegawai negri, mungkin banyak orang yang kurang puas sama apa yang ibuk ajarkan. Â
Seketika hati terketuk dan pengen nangis, karna umur sudah semakin menua. Beliau gak pernah mengeluh dan selalu menasehati jadilah orang bermanfaat. Dan selalu mengingatkan maupun kamu kelak dapat gaji kecil ataupun besar bersyukurlah, jangan sampai orang lain tau ukuran gajimu. Tetap bersyukur insyaAllah apa yang menjadi hak mu akan tetap kembali untukmu.
Amanah dari almarhum bapakmu anaknya harus bisa kuliah semua, meskipun orang tua bukan dari sarjana tapi impian orang tua buat anaknya sangat diharapkan agar kelak tidak menjadi orang susah. Mulai netes lagi air mataku, seketika berpikir menjadi salah satu harapan orang tua sangat berat harus bisa mewujudkanya.
Tetap semangat buat orang-orang yang masih berjuang untuk harapan orang tua. Mereka menyekolahkan jauh-jauh bukan karna gak suka, sebenarnya mereka tidak tega jauh dari anak tapi hanya karena tidak ingin anaknya kelak menyesal ketika sudah menjadi orang tua.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI