Mohon tunggu...
Jamiati Rosita
Jamiati Rosita Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa PPG Pra Jabatan 2023 Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Saya adalah mahasiswa yang bercita-cita menjadi pendidik yng profesional dan dapat memberi kemerdekaan bagi peserta didik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Transformasi Pendidikan Bermakna Pada Abad 21: Merangkul Hakikat Manusia Dengan Inspirasi dan Integrasi Nilai Pancasila Serta Semangat Merdeka Belajar

9 Januari 2024   11:18 Diperbarui: 9 Januari 2024   11:47 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh : Jamiati Rosita

Mahasiswa PPG Prajabatan 2023 Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Menurut Ki Hadjar Dewantara pendidikan diartikan sebagai upaya memberikan tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki peserta didik agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai manusia dan masyarakat. Pendidikan memiliki peranan yang signifikan dalam mewujudkan esensi manusia, karena melalui proses pendidikan, seseorang diberikan peluang untuk mengembangkan kemampuan kognitif, sosial, emosional, dan fisik mereka. Pendidikan memberikan dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan agar seseorang dapat berpartisipasi secara aktif dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. 

 Hakikat manusia juga mencakup hak atas pendidikan yang berkualitas. Setiap individu berhak mendapatkan pendidikan yang  memungkinkan mereka mengoptimalkan setiap potensi yang dimiliki, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, etnis, atau jenis kelamin. Pendidikan yang inklusif dan merata merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pengakuan terhadap hak asasi manusia. Pendidikan dalam bingkai keIndonesiaan merupakan penegasan kesederajatan martabat manusia Indonesia untuk mengikis dominasi mayoritas pada minoritas dan berbagai bentuk gerakan yang memecah persatuan Bangsa. Pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila akan mampu memberikan kemedekaan untuk setiap peserta didik. Transformasi pendidikan abad 21 merupakan kunci utama dalam membangun pendidikan yang dapat memanusiakan dan memerdekakan manusia. Pendidikan merupakan salah satu pilar yang dapat membangun masa depan bangsa dalam mengahadapi globalisasi dan tantangan dunia yang serba maju. Melalui Integrasi pancasila dan semangat merdeka belajar diharapkan peserta didik mampu menjadi manusia yang unggul akademik dan moralnya agar mampu menjadi manusia yang bermartabat berlandaskan nilai-nilai Pancasila.

Kita telah mengatahui bahwa terdapat 3 identitas manusia indonesia yaitu Pancasila, Kebhinekaan dan Religiusitas. Keberagaman kultural Indonesia juga menjadi kekuatan  bagi pendidikan Indonesia untuk menjadikan nilai-nilai luhur dan akar-akar budaya setiap daerah sebagai sumber belajar. Pendidikan yang mengedepankan identitas manusia indonesia sangat penting diterapkan dalam pendidikan abad ke 21. Hal ini merupakan salah satu bentuk untuk melestarikan budaya Indonesia agar tidak hilang karena terkikis budaya bangsa lain. Selain hal tersebut pendidikan yang menggunakan identitas manusia Indonesia dapat menciptakan kemerdekaan dalam belajar karena melalui ini peserta didik dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan jati dirinya masing-masing sehingga mereka akan merasa dihargai keberadaanya. Peserta didik juga akan belajar menghargai setiap keragaman-keragaman yang ada di sekitarnya baik dilingkungan sekolah maupun masyarakat. Nilai religiusitas juga sangat penting diajarkan dalam dunia pendidikan karena mereka dapat memiliki moral yang unggul dan dapat membedakan mana hal yang benar atau salah sehinga mereka akan memiliki pedoman dalam bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.

Pancasila merupakan fondasi pendidikan Indonesia dalam menciptakan pendidikan yang merdeka bagi seluruh manusia. Integrasi Pancasila dalam pendidikan menjadi landasan terbentuknya Profil Pelajar Pancasila sehingga dalam praktiknya selalu mengedepankan prinsip-prinsip yang terkandung dalam kelima sila pancasila. Pendidikan yang berdasar pada Profil Pelajar Pancasila mencerminkan Identitas Pelajar Indonesia yang memiliki keahlian global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Pembelajaran yang berbasis pada Profil Pelajar Pancasila perlu di dukung oleh suasana sekolah yang kondusif dan inklusif. Selain hal ini melibatkan peran orang tua dalam pembelajaran yang berbasis Profil Pelajar Pancasila menjadi faktor yang penting. Selanjutnya diperlukan juga pengembangan kurikulum yang menekankan intregasi nilai-nilai Pancasila. Penerapan Profil Pelajar Pancasila dalam sekolah dapat kita amati melalui kebijakan P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila). Pendidikan yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila, Berkhebinekaan global dan religiusitas sudah pasti akan menjalankan praktik-praktik baik yang dilakukan di sekolah.

Melalui pendidikan yang berdasarkan nilai-nilai pancasila diharapkan generasi muda manusia Indonesia mampu mengembangkan kemampuan life skill untuk kemajuan bangsa yang memiliki tanggung jawab, pemecahan masalah, dan dapat menganalisis masalah-masalah. Dengan kata lain pendidikan dalam bingkai nilai-nilai filsafat Pancasila membentuk karakter dan kepribadian yang unggul, kemampuan akademis yang rasional dan kolaboratif, karakter religius yang nantinya dapat menyatukan keragaman dan karakter sosial yang memiliki rasa empati dan bersaudara.  Hal-hal baik tersebut dapat mendorong terciptanya pembelajaran yang memberikan kemerdekaan bagi peserta didik. Pendidikan yang memerdekakan peserta didik merupakan konsep penting dalam pendidikan abad 21. Pendidikan yang memerdekakan menempatkan peserta didik sebagai pusat dari proses pembelajaran dan memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya secara optimal. Peserta didik diberikan kebebasan dalam proses pembelajaran sesuai dengan minat, bakat dan potensinya, namun pendidik harus menjadi pendamping serta memberi tuntunan agar anak tidak kehilangan arah dan berakibat mencelakakan diri. Sehingga sebagai seorang pendidik kita harus dapat menerapkan pendidikan yang memerdekakan anak didik.

Pendidikan yang memerdekakan dapat tercipta apabila seluruh elemen yang terlibat dalam dunia pendidikan dapat mengintregasikan nilai-nilai sila Pancasila dalam sekolah dan kehidupan sehari-hari. Sudah saatnya pembelajaran disekolah merangkul setiap hakikat manusia yang beragam dengan memberikan perlakuan yang berbeda untuk setiap peserta didik agar mereka dapat tumbuh dan mngembagkan potensi yang dimilikinya secara maksimal. Integrasi Nilai Pancasila dan semangat kemerdekaan belajar dapat tertuang melalui praktik-praktik baik yang dapat dijalankan di sekolahan, seperti :

  • Melaksanakan Do'a sebelum dan sesudah pembelajaran
  • Melaksanakan gotong royong membersihkan lingkungan sekolah
  • Memberikan kesempatan bagi seluruh peserta didik untuk beribadah
  • Memfasilitasi minat dan bakat peserta didik dengan membuatkan ekstrakulikuler dan setiap peserta didik bebas memilih ektra kurikuler berdasarkan minat dan bakatnya.
  • Menjadikan kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik dan tidak menyamaratakan semua peserta didik, karena sejatinya setiap peserta didik memiliki keunikan dan karakteristik yang berbeda, dan lain-lain.

Tantangan yang akan kita hadapi dalam menjadikan pendidikan yang merdeka diantaranya adalah kurangnya kontribusi dan kolaborasi antara orang tua dan sekolahan. Kita tidak bisa memungkiri fakta bahwa sesungguhnya kolaborasi antara orang tua dan pihak sekolah sangat penting dilakukan sebagai upaya agar integrasi nilai-nilai Pancasila dapat terjadi di semua lingkungan termasuk lingkungan rumah dan masyarakat sehingga peserta didik dapat menjalankan praktik-praktik baik dalam kehidupan sehari-hari disemua tempat dan kondisi. Selain itu melalui kolaborasi ini pendidik dapat lebih mengenal karakter dan potensi peserta didik, mereka dapat saling bersinergi untuk mengembangkan potensial peserta didik secara maksimal sesesui dengan minat dan bakat peserta didik. Langkah konkrit untuk mentasi permasalahan ini yaitu dengan memperkuat kolaborasi antara pihak sekolah dengan orang tua, salah satunya dengan cara mengadakan rapat rutin pertemuan wali siswa dan pelaporan kegiatan pembelajaran melalui grub WhatsApp.

Masalah selanjutnya yaitu kita masih melihat terdapat kesenjangan seperti kurangnya sarana prasarana dan akses pendidikan. Teknologi juga memegang peran penting dalam pendidikan abad 21 namun akses teknologi belum dapat merata. Hal ini juga merupakan tantangan terbesar yang harus kita hadapi. Solusinya yaitu memastikan bahwa setiap sekolah harus memiliki infastruktur, sarana prasarana dan akses internet yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran. Perlu usaha yang sangat besar dalam mengahadapi kesenjangan ini, perlu adanya kolaborasi antara pemerintahan dan semua lapisan masyarakat agar masalah ini dapat segera teratasi. Penggunaan teknologi bukan sekedar untuk mencari informasi saja namun harus juga berfokus pada pemberdayaan peserta didik seperti meningkatkan kemampuan literasi digital.

            Tantangan lain yang harus kita hadapi yaitu pengintegrasian nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan abad 21. Melaksanakan nilai-nilai yang terkandung dalam seluruh sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari bukan merupakan hal yang mudah sehingga perlu adanya pendekatan yang sangat spesifik dan kreatif lagi dalam mengajarkan nilai-nilai Pancasila kepada peserta didik . Salah satu solusi yaitu mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila secara implisit dan ekspisit dalam kurikulum merdeka belajar saat ini seperti mengadakan seminar, kegatan keagamaan, ekstrakurikuler dan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun