Pengelolaan Sumber Daya Air dalam Pertanian: Peran Ilmu Lingkungan untuk Ketahanan Pangan
Sumber daya air sangat penting dalam sektor pertanian, yang secara langsung mendukung produksi makanan untuk memenuhi kebutuhan populasi global yang terus bertambah. Namun, tekanan pada sumber daya air semakin meningkat karena pertumbuhan populasi, perubahan iklim, dan praktik pengelolaan yang tidak berkelanjutan. Dalam hal ini, ilmu lingkungan berperan penting dalam merumuskan pendekatan inovatif dan berkelanjutan untuk pengelolaan air agar ketahanan pangan di masa depan tetap terjaga. Sumber daya air yang dikelola dengan baik tidak hanya mendukung pertanian yang produktif, tetapi juga melindungi ekosistem yang ada di sekitar area pertanian. Ini mencakup pengelolaan kualitas air, pemeliharaan keberagaman hayati, dan pelestarian tanah agar dapat menyokong ketahanan pangan jangka panjang.Â
Â
Â
Pentingnya Sumber Daya Air untuk Pertanian
Pertanian adalah pengguna utama air tawar di dunia, dengan pengunaan sekitar 70% dari total air yang ada (Bappenas, 2022). Air sangat dibutuhkan untuk berbagai kegiatan pertanian, termasuk irigasi tanaman dan penyediaan minum untuk hewan ternak. Ketergantungan tinggi terhadap air membuat sektor ini sangat rentan terhadap kekurangan air dan perubahan pola cuaca akibat perubahan iklim. Ketika akses air menurun, produktivitas pertanian juga akan terpengaruh, yang pada gilirannya dapat membahayakan ketahanan pangan.
Tantangan dalam Pengelolaan Sumber Daya Air
Salah satu tantangan utama dalam pengelolaan sumber daya air di bidang pertanian adalah meningkatnya persaingan antara kebutuhan rumah tangga, industri, dan lingkungan. Di berbagai daerah, metode irigasi yang kurang efisien menyebabkan pemborosan air, kerusakan lahan, dan penurunan kualitas air (Water.co.id, 2023). Selain itu, polusi akibat penggunaan pestisida dan pupuk kimia memengaruhi ekosistem perairan, mengancam keberlanjutan sumber daya air.
Peran Ilmu Lingkungan dalam Pengelolaan Air