Mohon tunggu...
HERRY SETIAWAN
HERRY SETIAWAN Mohon Tunggu... Konsultan - Creative Coach

membantu menemukan cara-cara kreatif untuk keluar dari kebuntuan masalah

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Perang Dunia Ke-3 Terjadi, Apa Pengaruhnya untuk Kita?

7 April 2022   18:58 Diperbarui: 7 April 2022   19:08 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Naga-naganya perang Rusia melawan Ukraina ini akan panjang. Rusia masih terus terlihat garang walaupun sudah mendapatkan boikot ekonomi dari banyak negara Eropa dan Amerika serta sekutu mereka.

Bahkan kabar terakhir disinyalir negara-negra Eropa telah meningkatkan pembelian produk-produk kesehatan dan keselamatan yang akan berguna jika terjadi perang biologi atau perang nuklir.

Apakah kita juga harus bersiap membeli seperti yang dilakukan oleh mereka?. Entahlah, kalaupun perlu berapa besar biaya yang harus dikeluarkan.

Menarik untuk kita berkalkulasi, apa yang akan terjadi terhadap kita di Indonesia ini jika memang perang nuklir terbatas terjadi di Eropa dan merembet ke Amerika.

Satu persatu sektor yang langsung bersentuhan dengan hidup kita sehari-hari akan terdampak.

Kita adalah negara pengimpor kedelai, yang saat ini pasokan kedelai sudah mulai sedikit terganggu. Bilamana terjadi perang nuklir terbuka, maka tahu dan tempe akan menjadi sangat mahal sekali.

Pasokan kedelai dunia akan terganggu, dan jangan menyalahkan pemerintah kenapa harga tahu dan tempe naik. Ini bukan salah pemerintah, tapi salah mereka yang berperang.

Berikutnya adalah pasokan gandum juga akan terganggu, karena gandum masih impor. Produk sehari-hari yang akan terdampak adalah langkanya terigu untuk membuat mie. 

Para penjual mie akan libur dulu karena bahan baku tidak ada demikian pula dengan mie instan akan berkurang pasokannya. Sekali lagi jangan protes atau demo ke pemerintah, karena ini bukan salah pemerintah, tapi salah mereka yang berperang.

Bahan bakar atau BBM pasti makin tinggi lagi harganya. Saat ini saja yang perangnya masih terbatas, harga minyak bumi sudah meningkat gila-gilaan.

Berikutnya sektor komunikasi, yang biasa menggunakan whatsapp, telegram dan aplikasi teks dan komunikasi suara lainnya ada kemungkinan mengalami gangguan. Perang biasanya akan menghancurkan infrasruktur jalan, komunikasi dan lainnya.

Gambaran diatas bukan untuk menakut-nakuti, tapi itu sungguh bisa terjadi dan sangat mungkin terjadi. Bilamana terjadi kita sudah tahu apa yang harus kita lakukan.

Indonesia memiliki semua sumber daya untuk bertahan dan tumbuh sebagai sebuah negara. Jadi, kita tetap bisa hidup dan tumbuh asalkam kita bersatu dan tidak saling menyalahkan, karena kesalahan terjadi diluar kendali kita.

Harapannya narasi diatas hanyalah sekedar pengingat, tetap berdoa agar itu tidak terjadi. Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun