Pesan masuk ke whatsapp belakangan ini gencar sekali, ajakan untuk berinvestasi di uang kripto.Â
Dari pesan yang menjelaskan apa itu uang kripto sampai dengan testimoni orang-orang yang dalam sekejab bisa menjadi kaya raya karena berinvestasi di uang kripto.Â
Dan diakhir semua pesan itu selalu terselip, kata-kata atau pesan yang mengatakan bahwa Elon Musk - juragan pemilik Tesla yang sahamnya tiba-tiba menggelembung selama pandemi juga berinvestasi di uang kripto - tepatnya di Bitcoin. Apakah kamu tidak tertarik? - itulah kata-kata ajakannya.
Siapa yang tidak mau untung dijaman yang serba susah saat ini. Untung dengan cepat dan berkali-kali.
Memang benar bahwa Elon Musk sudah untung berinvestasi di uang kripto, besarnya kurang lebih USD 100 juta atau 1,4 trikyun rupiah kurang lebih berdasarkan keterbukaan informasi yang dilansir dari laporan keuangan Tesla beberapa waktu lalu.Â
Besar sekali sih, hanya dalam hitungan bulan bisa untung segitu. Kalau jualan mobil Tesla nya mungkin Elon Musk tidak bisa memperoleh sebesar itu dalam waktu singkat.
Saya tidak mengatakan bahwa berinvestasi di uang kripto adalah sesuatu yang salah. Itu adalah pilihan dari masing-masing pribadi setelah menimbang-nimbang kelebihan dan kekurangannya yang disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.
Sebuah investasi yang menurut saya bertanggung jawab - adalah investasi yang kita ketahui dengan baik, resiko maupun keuntungannya. Sedangkan gegap gempita investasi di uang kripto ini kadang hanya berdasarkan ajakan dan contoh-contoh yang tidak bertanggung jawab.
Semua orang yang berinvestasi di uang kripto menginginkan keuntungan atas investasinya. Dan keuntungan yang tercipta itu berdasarkan mekanisme pasar yang relatif transparan.Â
Yang membuat saya geleng-geleng kepala adalah, setelah menangguk untuk USD 100 juta, Elon Musk dengan entengnya mengatakan bahwa ia tidak menerima lagi pembayaran pembelian mobil Tesla dengan bitcoin seperti sebelumnya. Alasannya karena penambangan uang kripto Bitcoin menggunakan energi yang merusak lingkungan.