Meeting baru saja usai, mulai dari pagi hingga menjelang petang. Tapi sang Bos, tetap saja belum beranjak dari kursinya - itu tandanya orang yang punya ranking tertinggi harus tinggal diruangan menemani si Bos ngobrol.
Entah apalagi yang mau dikatakannya, seakan persediaan kata-kata tak habis setelah diumbar seharian. Tapi si Bos memang orang yang menyenangkan kalau diajak ngobrol santai diluar pekerjaan.Â
Ia orang yang egaliter dan tidak pelit berbagi apapun bahkan kadang-kadang kita yang sungkan untuk menanggapinya jika ditanya.
Kali ini, tiba-tiba dia berbagi tips, katanya: kalau kamu nanti mau rekrut pegawai di bagian keuangan, kamu jangan pilih calon pegawai yang waktu interview sudah berdandan berlebihan.
Dengan sigap saya menjawab: kenapa pak?.
Lalu sahutnya: kamukan mempercayakan pengelolaan uang kepada dia, nanti kalau dia kehabisan uang untuk beli kosmetik atau apa saja kebutuhannya untuk berdandan, maka uang kamu bisa dikorupsi.
Saat itu saya sedikit takjub, apa hubungannya ya?.. Tapi, seolah mengerti lalu saya mengangguk tanda mengerti.
Padahal banyak sekali orang yang tidak berdandan tapi doyan korupsi.
Lanjutnya lagi, dan hindari sedapat mungkin merekrut pegawai bagian penjualan yang berbadan gemuk, karena kalau bagian penjualan harus kesana dan kesini  mencari pembeli, kalau gemukkan kurang lincah nanti kerjanya tidak maksimal.
Ini semakin tidak bisa dimengerti, karena banyak juga orang yang badannya tegap kelihatan gesit tapi pemalas.