Mohon tunggu...
HERRY SETIAWAN
HERRY SETIAWAN Mohon Tunggu... Konsultan - Creative Coach

membantu menemukan cara-cara kreatif untuk keluar dari kebuntuan masalah

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

"Omong Kosong" di Ruang Rapat

8 Maret 2021   05:00 Diperbarui: 8 Maret 2021   07:15 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
nycofficesuites.com

CEO atau Direktur duduk memberikan orasinya dihadapan seluruh karyawan, dengan suara menggelegar dan naik turun ala motivator kelas wahid. Isinya adalah memotivasi seluruh pegawai agar bisa termotivasi untuk menjadi seperti Walmart -- karena sang CEO berada di industri retail. 

Kita harus bisa seperti Walmart -- inilah mantra yang diucapkan sang bos. Kita harus bisa mencapai bisnis dengan besaran pertahun mendekati , menyamai atau syukur-syukur bisa melewati Walmart. Dengan tingkat keuntungan yang lebih baik dan produktifitas per karyawan yang lebih baik dari Walmart. 

Dalam dunia bisnis peristiwa ini dinamakan benchmark. 

Tapi mantra benchmark ini bisa membesarkan perusahaan atau bisnis dari kelas gurem menjadi kelas menegah tapi jarang menjadi yang terbaik dan terbesar. Karena prinsip dasar dari benchmark adalah "mengikuti" -- ya, namanya mengikuti selalu berada dibelakang. Tidak pernah melewati atau didepan. Upaya paling maksimal adalah menyamai. 

Oleh karena itu, selayaknya para CEO atau Direktur berhenti mengucapkan mantra benchmark ini, karena daya magisnya sudah luntur dan kehilangan pesona. Tak lagi memiliki daya ungkit -- bahkan jika terlalu intens diucapkan bisa membuat organisasi menjadi mandek alias merosot. 

Benchmark -- tidak pernah akan menghasilkan Elon Musk yang menciptakan mobil listrik seperti Tesla. Atau Jeff Bezos yang membuat Amazon. 

Karena Elon Musk dan Jeff Bezos serta para inventor bisnis lainnya tidak pernah bekerja di jalur benchmark, mereka berada pada jalur dan frekuensi yang berbeda. Oleh karena itulah mereka mampu membuat dan menciptakan sesuatu yang lebih besar dari status quo. 

Mainan Elon Musk bahkan jauh lebih besar nilainya dari gabungan beberapa pabrik mobil terkemuka didunia dijadikan satu. Apakah ia akan bisa memiliki ini kalau menerapkan mantra benchmark?.

Seharusnya yang menjadi mantra dari para CEO atau Direktur tadi bukanlah laporan keuangan atau spesifikasi produk atau jasa dari pesaing, tetapi laporan survei apa yang diinginkan masyarakat dari hidupnya. 

Dengan belajar dan memelototi survei tadilah perusahaan yang kecil dan mungil bisa menjadi kampiun dan raksasa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun