Mengumpulkan uang sumbangan sukarela atau uang iuran bulanan untuk keperluan membangun rumah ibadah terkadang sangat sulit. Pengumpul uang terkadang pulang dengan tangan kosong karena tidak ada warga masyarakat yang membayar iuran atau sumbangan sukarela. Padahal, uang yang dikumpulkan itu untuk keperluan dan kepentingan bersama, membangun rumah ibadah (masjid).Â
Karena sulitnya mengumpulkan uang iuran dan sumbangan sukarela (infak) tersebut, pada saat pengutipan ke rumah-rumah, salah seorang Remaja Masjid di Desa Kotangan, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang menyampaikan idenya untuk menempatkan cangkir kosong di depan rumah warga. Dengan inspirasi infak cangkir ini, warga bisa dengan bebas mau memberikan bantuan atau sumbangan dalam jumlah tertentu.Â
Besaran bantuan atau sumbangan yang diisi di dalam infak cangkir tidak dipatok besarannya berapa. Warga Desa Kotangan bisa bebas mau menyerahkan berapa hari ini atau esok harinya berapa. Tidak jadi beban bagi warga masyarakat kalau hari ini atau besok tidak bisa berkontribusi.
Tidak ada hukuman bagi orang-orang yang tidak mengisi infak cangkir. Menurut Kepala Desa Kotangan Maya Jaya, infak cangkir telah berkontribusi besar dalam mengumpulkan infak warga untuk keperluan membangun masjid. Berjalan selama 3 bulan lebih, uang yang terkumpl mencapai jutaan rupiah. Sekarang jumpah uang yang terkumpul dari infak cangkir sudah mendekati angka Rp 50 juta lebih.
"Uang yang terkumpul sebenarnya sudah lebih dari Rp 50 juta, tapi karena kita ingin membangun rumah ibadah Masjid Ar Rahman yang lebih luas dan memungkinkan memuat banyak orang telah rampung. Beberapa waktu lalu kita sudah membeli sepetak tanah disamping masjid untuk membangun kamar mandi dan pengambilan air wudhu." kata Maya Jaya.
Untuk pengambilan infak cangkir ke rumah-rumah warga, Remaja Masjid (RM) Desa Kotangan telah menyusun daftar pengutif infak secara bergiliran setiap hari. Kebersamaan ini terus dibangun agar RM memiliki tanggungjawab dan bisa menjadi contoh bagi generasi berikutnya.
"Setiap hari, setelah adzan maghrib, jumlah infak cangkir yang terkumpul akan dibacakan dan didengar seluruh warga masyarakat, termasuk saldo yang setiap hari bertambah," tandas Maya Jaya.
Inspirasi infak cangkir ini terus bertahan dan menjadikan warga memiliki tanggungjawab bersama dalam memberikan sumbangan sukarelanya untuk pembangunan masjid yang lebih bagus. Inspirasi ini bisa menjadi contoh bagi warga lain di sekitar Desa Kotangan.
Kebersamaan dan rasa memiliki warga Desa Kotangan telah terbangun, ini yang menjadi modal kuat dalam mewujudkan inspirasi infak cangkir bisa berjalan terus sampai hari ini. Masjid Ar Rahman di Desa Kotangan semakin bagus, dan tidak tertutup kemungkinan, dengan infak cangkir ini beberapa kebutuhan masyarakat bisa dipenuhi. Antara lain membeli perlengkapan alat-alat olahraga remaja masjid atau keperluan lainnya yang bertujuan untuk kesejahteraan seluruh masyarakat Desa Kotangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H