BANGUN pagi-pagi, apa yang pertama sekali Anda lakukan? Sebagian besar dari pasti langsung mencari dawai (gadget) sekadar melihat pesan atau membaca berita terkini disalah satu media online. Terkadang, ada hal kecil yang sesungguhnya sangat berpengaruh terhadap kinerja kita sering terlupakan. Yaitu, mengucap syukur atau sekadar berkata 'terimakasih Tuhan buat hari ini'.
Kita seringkali lupa dengan hal kecil ini, padahal berdampak sangat besar dalam membuat rencana kita ke depan.
Ketika hari ini kita masih bisa membuka mata dan menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan, itu pertanda bahwa Tuhan masih mengizinkan kita menapaki hari-hari yang Tuhan berikan kepada kita.
Bersyukurlah kalau hari ini Anda masih bisa menghirup udara segar. Bersyukurlah kalau hari ini Anda masih mempunyai kesempatan untuk melihat dunia penuh kejutan ini, melihat keluarga, melihat teman dan kerabat.
Bersyukurlah ketika hari ini Tuhan mengingatkan Anda dari satu hal yang kalau Anda lawan mungkin nyawa taruhannya. Pertama, mungkin Anda sangat dongkol atau marah ketika hari ini Anda belum juga gajian, isteri atau suami Anda mungkin tidak terima dengan keterlambatan gaji Anda. Tapi, percayalah dengan satu hal bahwa Tuhan tidak akan membuat umat-Nya sampai tergeletak.
Selalu ada jalan terbaik yang Tuhan tunjukkan untuk Anda membuka mata dan mengucap syukur dengan keadaan Anda baik dalam kondisi susah, senang atau sakit sekalipun.
Bagaimana mau bersyukur kalau kondisi kita lagi sulit, susah atau dalam kondisi sakit. Kalau kita berpikir secara duniawi memang betul. "Apa pula itu mengucap syukur dalam kondisi sakit? Yang betul sajalah!"
Lewat tulisan singkat ini, saya bukan untuk menggurui atau ingin menjadi orang yang sangat sabar dengan kondisi apa pun. Tapi, tak ada salahnya kalau lewat tulisan singkat ini saya mau berbagi pengalaman yang saya alami dalam kehidupan nyata.
Berpikir positif dan selalu yakin bahwa segala sesuatu pasti sudah Tuhan atur prosesnya dan menentukan hasilnya seperti apa. Itu sebabnya, dalam sebuah proses kita dituntut untuk telaten, sabar dan sungguh-sungguh agar hasil yang kita peroleh sesuai dengan harapan kita.
Ketika Anda memiliki keinginan untuk menulis buku atau menulis sebiah artikel sudah pasti ada proses yang haris kita lalui dan proses itu wajib hukumnya. Tidak ada buku yang langsung siap tanpa ada perencanaan, pengumpulan bahan, penulisan, editing dan akhirnya bisa dicetak. Sama halnya dengan makanan, tidak ada makanan yang langsung terhidang tanpa melalui proses mengumpulkan bahan, meramu dan memasaknya.
Kehidupan kita sehari-hari pun sudah ada aturannya dan aturan itu berproses secara berkesinambungan untuk mencapai sebuah tujuan yang kita harapkan dan impikan. Ketika kita mencoba jalur lain atau cara-cara lain yang sesungguhnya sangat bertentangan dengan suara hati kita, yakinlah pasti akan menemui kendala atau paling tidak kita akan mendapatkan sebuah halangan.