Mohon tunggu...
James P Pardede
James P Pardede Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Menulis itu sangat menyenangkan...dengan menulis ada banyak hal yang bisa kita bagikan.Mulai dari masalah sosial, pendidikan dan masalah lainnya yang bisa memberi pencerahan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pariwisata Dibuka, Paling Tidak Bisa "Nutup" Biaya Operasional

8 Agustus 2020   20:38 Diperbarui: 10 Agustus 2020   08:52 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu sektor yang paling merasakan dampak dari wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) adalah sektor pariwisata yang didalamnya ada tempat wisata, hotel, restoran, industri kerajinan, usaha kecil menengah pembuat kerajinan tangan sebagai oleh-oleh bagi wisatawan. Semua sendi ini secara tiba-tiba terpukul dan hampir tidak ada pemasukan sama sekali.

Setelah beberapa bulan terdampak dan terkena imbas Covid-19, ada kebijakan baru yang memperbolehkan kawasan wisata dibuka kembali dengan syarat mematuhi aturan protokol kesehatan. 

Begitu ada aturan ini, beberapa kawasan wisata yang sempat menutup diri kepada pendatang mulai membuka kawasan wisatanya.

Seperti Kabupaten Samosir yang tepat berada ditengah Danau Toba misalnya, beberapa waktu lalu kawasan wisata di Danau Toba, khususnya Samosir ditutup untuk wisatawan. Setelah ada himbauan boleh membuka kawasan wisata dengan berbagai konsekuensi, Samosir pun dibuka untuk wisatawan domestik saja.

Dengan dibukanya kawasan wisata, paling tidak membuka 'kran' pemasukan bagi pelaku wisata termasuk masyarakat yang selama ini menggantungkan hidupnya dari sektor pariwisata seperti restoran, rumah makan atau usaha lainnya yang benar-benar sangat erat kaitannya dengan arus kunjungan wisata.

Bagi sebagian masyarakat yang sudah bosan dengan mengurung diri di rumah dan tidak boleh keluar rumah sampai beberapa saat lamanya, membuat masyarakat merasakan hal baru saat kesempatan untuk wisata ini dimanfaatkan menikmati pemandangan alam atau sekadar meninggalkan rutinitas serta menghalau rasa takut yang selama ini selalu menghantui.

ISTANA RAJA SISINGAMANGARAJA di Bakkara, Humbanghasundutan. Foto: James P Pardede
ISTANA RAJA SISINGAMANGARAJA di Bakkara, Humbanghasundutan. Foto: James P Pardede
Beberapa kawasan wisata yang sudah dibuka harus tetap mengedepankan protokol kesehatan dan bila perlu ada pengawasan dari pemerintah setempat untuk selalu mengingatkan masyarakat agar menjaga jarak dan tidak berkumpul terlalu banyak.

Dengan dibukanya kembali sektor pariwisata akan memberi gairah baru bagi pelaku wisata di seluruh Indonesia. Paling tidak, ketika sektor pariwisata bergairah dan bangkit kembali, maka ekonomi masyarakat yang selama ini menggantungkan hidup dari sektor pariwisata bisa bernafas lega.

Beberapa hotel di kawasan wisata banyak yang menawarkan diskon sampai 50 persen demi untuk menarik minat wisatawan datang dan menginap di hotel mereka. 

Dengan harapan, uang yang diperoleh dari para wisatawan yang datang menginap bisa menutup biaya operasional hotel yang sebagian besar sudah merumahkan beberapa karyawannya karena biaya operasional sudah lebih besar dari pemasukan.

Prinsip saling menguntungkan dan membangun kepercayaan harus tetap dijunjung tinggi jika sektor pariwisata ini ingin pulih kembali. Jangan jadi aji mumpung, atau kesempatan dalam kesempitan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun