Bersedekah dan beramal, sepertinya semua agama mengajarkannya. Tidak hanya di momen bulan Ramadan ini kita bisa bersedekah dan memberikan sesuatu kepada orang yang kita anggap layak menerima pemberian kita.
Pertanyaan yang kemudian muncul adalah bagimana kalau orang-orang yang kita temui meminta sedekah di jalan atau di pesimpangan jalan lalu lalang kendaraan. Dari sisi kemanusiaan, kita merasa sangat prihatin dengan hal ini, dimana orang-orang yang 'terpaksa' harus turun ke jalan demi untuk mendapatkan belas kasihan dari orang-orang yang melintas.
Kalau memang kita sudaj niat ingin memberi, ya jangan ditunda. Segera bersedekah dan jangan berprasangka yang tidak-tidak terhadap orang yang berharap sedekah dari orang-orang yang memiliki kepedulian dan keprihatinan untuk menolong.
Kalau kita selidiki lebih dalam, ada banyak orang yang turun ke jalan menjadi peminta-minta dan berharap sedekah dari orang lain melakukan kecurangan. Penulis sendiri pernah tanpa sengaja, melintas di salah satu persimpangan jalan di Kota Medan. Saat siang hari melintas di jalan itu, saya melihat ada seorang anak muda yang duduk persis dibawah traffic light (lampu rambu lalu-lintas) dengan kondisi pandangan mata saya pada saat itu hanya memiliki satu kaki yang normal, kaki kanannya terlihat dibungkus sampai lutut dengan kesan memperlihatkan bahwa si anak muda penyandang cacat.
Si anak muda tadi telah membohongi Tuhan, membohongi diri sendiri dan membohongi orang lain demi untuk mendapatkan uang. Padahal, kalau si anak muda tadi benar-benar mengginakan potensi yang ada di dalam dirinya masih bisa mendapat kerjaan dan menghasilkan uang.
Kasus seperti ini menjadi pelajaran berharga bagi banyak orang. Saat melihat ada orang meminta-minta di jalanan, hal pertama yang muncul dalam benak kita adalah apakah tidak ada pekerjaan lain yang bisa dilakukan untuk mendapatkan uang? Mencuci piring di restoran sekalipun masih dapat upah dan makan gratis. Masalah yang perlu mendapat perhatian kita ke depan adalah bagaimana membangun karakter dan mental generasi kita ke depan agar tidak memiliki mental meminta-minta.
Kalau menurut undang-undang, fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara. Instansi terkait yang menangani masalah ini sebenarnya sudah sangat sering melakukan razia di beberapa persimpangan jalan yang sering menjadi tempat nongkrong para peminta-minta. Tapi tetap saja mereka muncul disaat petugas sedang tak melakukan razia.
Pro dan kontra bersedekah di jalan selalu saja mengemuka, di satu sisi kita mengedepankan sisi kemanusiaan dan menganggap bahwa semua manusia memiliki kesempatan untuk mendapatkan hidup layak.Lalu, di sisi lainnya kita sangat prihatin dengan keberadaan mereka, terutama dari kalangan anak-anak dan penyandang cacat. Mereka sangat rentan dengan kecelakaan atau terserang berbagai jenis penyakit lainnya dikemudian hari.
Pada akhirnya, di bulan Ramadan ini jika kita benar-benar ingin bersedekah dan sudah memiliki niat untuk bersedekah, jangan menunda-nunda, segeralah bersedekah. Keberadaan mereka yang terpaksa turun ke jalan juga hanya mengharapkan sedikit uang dari perilaku kita yang mau berbagi kebaikan. Selamat bersedekah...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H