Mohon tunggu...
James P Pardede
James P Pardede Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Menulis itu sangat menyenangkan...dengan menulis ada banyak hal yang bisa kita bagikan.Mulai dari masalah sosial, pendidikan dan masalah lainnya yang bisa memberi pencerahan

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Es Buah di Kota Padang Rasanya Beda

9 Desember 2018   21:12 Diperbarui: 9 Desember 2018   22:01 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Es buah yang dijual di pinggir jalan kota Padang-foto by James P Pardede

Saat berkunjung ke Kota Padang dan menikmati beberapa objek wisata sampai ke Kota Bukittinggi ada banyak kuliner yang sudah kami cicipi. Semuanya enak dan pas dilidah, kalau yang sudah kerap menikmati masakan khas Padang pasti tak akan lupa dengan rendangnya.

Perjalanan dari Bukittinggi ke Kota Padang, hujan yang mengguyur sepanjang perjalanan membuat perut semakin cepat lapar. Siang hari, kami berkesempatan untuk menikmati keindahan alam disekitar Istana Baso Pagaruyung. Istana yang dibangun kembali sesuai dengan aslinya (replika) pasca terbakar beberapa tahun lalu membuat kami tidak konsentrasi untuk mengeksplor semua ruangan di istana ini, karena perut kami sudah keroncongan.

Karena tidak tahan lagi, kami segera beranjak ke salah satu restoran di Jalan Bukittinggi-Padang, tepatnya di Pondok Flora Restaurant. Bagi wisatawan yang pernah ke Sumatera Barat, mungkin sudah pernah singgah dan makan di restoran ini.

Karena kami adalah rombongan wisata yang jumlahnya sampai 30 orang, hidangan makan siang sudah disediakan di beberapa meja. Pilihan menu sudah disiapkan, antara lain pecal, gado-gado, ikan bakar, rendang, ayam gulai, rendang jengkol, dan lauk lainnya.

Saya memilih menu ayam gulai dan rendang jengkol. Rasanya enak sekali, apalagi saat kondisi perut lagi lapar. Sayurannya saya pilih makan gado-gado dan sedikit lalapan. Setelah perut terasa kenyang, kami beranjak perlahan dan melaju menuju Kota Padang.

Es buah yang dijual di pinggir jalan kota Padang-foto by James P Pardede
Es buah yang dijual di pinggir jalan kota Padang-foto by James P Pardede
Setelah berjalan hampir tiga jam, kami rehat sejenak di salah satu SPBU, di pinggir jalan dekat SPBU ada seorang ibu penjual es buah dan es kacang ijo. Kami memperhatikan es buah dan es kacang ijo yang dijualnya. kami memesan dua mangkok es buah dan satu mangkok es kacang ijo. Kalau es kacang ijo mungkin dimana-mana hampir sama. Paling perbedaannya terletak pada kekentalan santan dan jenis gula yang digunakan.

Yang berbeda adalah es buah yang kami nikmati, potongan buah pepaya, sedikit agar-agar, potongan lengkong, buah kolang kaling, sedikit potongan buah nangka, santan yang sudah dicampur dengan gula. Yang membedakan es buah di pinggir jalan menuju Kota Padang ini adalah santan dan sedikit taburan rumput laut diatasnya.

Kalau menikmati es buah di Medan, tidak ada yang pakai santan. Yang pakai santan adalah es campur, es doger dan sop buah yang juga ada buahnya. Mungkin, penjual es buah di pinggir jalan kota Padang itu tidak terlalu memikirkan nama minuman yang dijualnya. Yang penting enak dan rasanya beda dengan yang lain.

Teman yang menikmati es buah disamping saya juga berkomentar bahwa es buah yang baru saja ia nikmati rasanya sangat beda dengan es buah yang diminumnya selama ini. Bukan namanya yang paling penting, tapi rasanya benar-benar beda dan membuat lidah ingin menikmatinya lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun