Sarapan/makanan pagi hendaknya jangan ditinggalkan. Sarapan adalah kegiatan penting sebelum melakukan aktivitas fisik pada hari itu. Manfaat yang dapat diambil bila melakukan sarapan pagi adalah pertama, sarapan pagi dapat menyediakan karbohidrat yang siap digunakan untuk meningkatkan kadar gula darah.
Dengan kadar gula darah yang terjamin normal, maka gairah dan konsentrasi kerja dapat lebih baik dan kedua, sarapan pagi memberikan kontribusi penting akan ketersediaan beberapa zat gizi yang diperlukan tubuh seperti protein, lemak, vitamin dan mineral dimana zat gizi ini bermanfaat untuk berfungsinya proses fisiologis dalam tubuh.
Secara kuantitas dan kualitas rasanya sulit untuk memenuhi kebutuhan gizi kita hanya makan satu kali sehari. Keterbatasan volume lambung menyebabkan kita tidak dapat makan sekaligus dalam jumlah banyak. Itulah sebabnya makan dilakukan secara frekuentif yakni 3 (tiga) kali sehari termasuk sarapan pagi. Menurut berbagai kajian, frekuensi makan yang baik adalah 3 (tiga) kali sehari.
Sarapan sehat hendaknya mengandung unsur 4 sehat 5 sempurna atau makan berimbang. Sarapan pagi yang melewatkan/minus sayuran dapat digantikan dengan buah. Konsep sarapan pagi yang mengacu pada gizi berimbang adalah berdasarkan pada aneka ragam konsumsi pangan sumber karbohidrat disertai makanan lain sumber vitamin dan mineral dari sayur dan buah serta minuman agar mekanisme pencernaan menjadi lancar.
Kombinasi aneka ragam makanan mempunyai efek komplementer, artinya kekurangan satu zat gizi dari bahan makanan tertentu akan tertutupi oleh bahan makanan lainnya. Bijak dan Smart dalam perilaku makan perlu diterapkan.
Kebiasaan kita yang salah selama ini harus segera ditinggalkan. Mulailah untuk tidak ngemil sesudah makan. Jangan terlalu sering makan lalap mentah mengingat adanya bahaya kontaminasi telur cacing dan pestisida. Jangan terlalu sering mengonsumsi soft drink mengingat umumnya minuman ini hanya kaya kalori dari gula tetapi kandungan gizinya rendah. Biasakan untuk mengonsumsi suplemen (vitamin dan mineral) saat diperlukan.
Seperti disampaikan di atas, adanya tuntutan pekerjaan yang membutuhkan perhatian penuh dan optimalisasi pemikiran sudah pasti membutuhkan tenaga dan energi untuk mewujudkannya. Terdapat pula  manajemen stres yang kurang baik, dan akan menyebabkan tingkat stres yang sangat mengganggu. Belum lagi kondisi lingkungan diperkotaan yang kurang sehat, polusi, macet, banjir, udara yang tidak sehat, ruang terbuka hijau yang semakin berkurang.
Kondisi tersebut tentunya akan mempengaruhi status kesehatan seseorang. Jika ditelaah lebih lanjut, lingkungan kerja, tuntutan profesi, gaya hidup, pola makan dan manajemen stres yang kurang baik akan mempegaruhi kondisi kesehatan para pekerja/karyawan yang rata-rata berada pada fase usia produktif.
Selagi masih bisa, mulailah mengubah pola makan Anda yang salah selama ini. Jangan lupakan sarapan pagi sebagai sumber energi dan tenaga dalam melakukan aktifitas sejak pagi hari hingga siang hari. Perilaku hidup sehat tidak hanya tercermin dari gaya hidup atau tidak pernah sakit sama sekali. Perilaku hidup sehat juga dipengaruhi oleh pola makan kita yang benar setiap hari.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H