- Sumber : Dok pribadi sakti.link
Sudah 2 kali RAT, koperasiku selalu berencana melakukan digitalisasi. Selalu pula tidak jadi karena alasan Ketua tidak ada  anggaran, ya karena tidak dianggarkan.  Padahal menurutku, digitalisasi itu anggarannya sama seperti bayar token listrik, internet, membeli kertas dan tinta printer dsb. Biaya eksploitasi, biaya sekali pakai habis. Tidak perlu investasi beli laptop baru atau beli server segala, apalagi rekrut karyawan baru.
Mengapa susah sekali ya? Apa akan jadi proyek besar? Padahal makin ke sini digitalisasi makin murah dan tentu saja membuat koperasi makin dipercaya anggota. Jadi, tahun 2024 sebagai Anggota aku akan meyakinkan  Pengurus agar  memutuskan digitalisasi bukan pekerjaan kaleng-kaleng..., heheh...
Jadi aku coba berperilaku sebagai  Anggota koperasi modern dulu, nih.Â
HASTAG adalah simbol tagar (#) sebagai penanda bagi tweets yang berhubungan pada satu topik tertentu atau  frasa kata kunci yang dieja tanpa spasi, dengan tagar atau tanda pagar (#) di depannya. Agar postingan dengan hashtag tersebut muncul di penelusuran siapa saja, postingan dengan hashtag  perlu  bersifat publik. Tujuannya meningkatkan engagement dengan followers yang merupakan cara menunjukkan dukungan untuk masalah sosial.
Menggunakan hashtag yang terkait dengan masalah di luar brand adalah cara yang tepat untuk ikut terlibat dalam masalah sosial yang sedang menjadi perbincangan followers. Kita sering melihat hastag pegiat Koperasi atau KemenkopUKM  ditampilkan pada IG, Facebook, Twiter seperti :
#AyoBerkoperasi
#UMKMBangkit
#KoperasiKeren
#IndonesiaMaju
Hastag tersebut menurut saya  sudah biasa karena bersifat himbauan atau kampanye dan nampaknya kurang "merasuk" ke hati pembaca, eh calon Anggota Koperasi karena tidak mengarah kepada dirinya.
Hastag #AyoBerkoperasi merupakan tahap awal ajakan menjadi anggota Koperasi karena #KoperasiItuKeren dan mampu membuat #UMKMBangkit dan tentunya bisa menjadikan #IndonesiaMaju.
Coba hastag #SayaAnggotaKoperasiDigital, pembaca paling tidak :
- Merasa senang karena memang benar sudah menjadi Anggota Koperasi
- Merasa tidak senang atau risi , lalu terdorong segera menjadi anggota Koperasi
- Merasa perlu menjadi Anggota Koperasi
- Merasa penasaran dan  mendaftar menjadi Anggota Koperasi
- Terdorong mendigitalkan koperasi konvensional menjadi digital