Modus yang ketujuh adalah tentu saja langsung dengan ancaman ataupun tekanan kepada peserta didik, sehingga jika tidak memberikan "sumbangan", maka tidak akan diluluskan atau peserta didik akan diberikan sangsi. Hal ini sangat parah jika benar ada. Semoga tidak pernah terjadi di Indonesia. Hal ini dapat dicegah dengan cara memberikan binaan mental kepada peserta didik bahwa mereka tidak perlu takut untuk melaporkan hal ini, bisa meminta bantuan kepada organisasi resmi yang sering membantu masalah ini (misalnya kepada Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu/ PDIB) maupun kepada pengawas internal dan bahkan kepada aparat hukum.
Modus kedelapan yang bisa saja terjadi adalah meminta sumbangan yang resmi, namun di "mark up" atau bahkan diduplikasi. Di mana jumlah yang sebagian disetor dan sebagian lagi masuk ke dalam kantong pribadi. Semoga hal ini tidak pernah terjadi di Indonesia, jika terjadi maka oknum-oknum pelaku ini adalah orang-orang busuk yang pantas mendapat karma baik di dunia dan akhirat.
Itulah beberapa teori tentang beberapa modus yang paling sering kemungkinannya terjadi dalam proses penerimaan peserta didik program pendidikan dokter maupun dokter spesialis. Tentu saja masih banyak variasi modus yang lainnya. Apapun itu, hal ini semoga tidak pernah terjadi di Indonesia.Â
Jika sudah ada yang pernah terjadi, maka penulis sangat berharap Pemerintah dan pihak yang berwenang dalam pencegahan dan pemberantasan KKN dapat melakukan langkah-langkah yang tepat dan kalau perlu dilakukan operasi intelejen dan tangkap tangan. Karena masalah ini bukanlah hal yang sepele, ini adalah masalah pendidikan! Hal yang sangat menentukan nantinya bagi kualitas dan mental para dokter dalam melakukan pelayanan publik sektor kesehatan di Indonesia.
Bangsa ini masih banyak pengajar dan guru/ dosen yang baik, begitupun masih banyak dokter yang baik. Marilah kita bersama-sama saling menjaga dan mengawasi. Karena tanpa peran dan kerja sama kita semua, maka modus-modus seperti ini bisa saja terjadi ataupun terus berulang. Dengan pendidikan yang baik, bersih dan penuh kejujuran, maka bangsa kita Indonesia dapat menatap hari esok yang cemerlang dan berjaya.
James Allan Rarung
Dokter Indonesia