Mohon tunggu...
Jamesallan Rarung
Jamesallan Rarung Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Kampung dan Anak Kampung

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Magister Manajemen Sumber Daya Manusia

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Standar Kesehatan dan Kedokteran yang Orisinil "Made in Indonesia"

11 Oktober 2014   21:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:27 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Membangun konsep "dokter rakyat" dalam pelayanan kedokteran Indonesia yang berbasis kebutuhan masyarakat Indonesia dan bukan berbasis kebutuhan masyarakat global. Hal ini perlu dicermati oleh karena kebutuhan global tidaklah otomatis segaris dan sejalan dengan kebutuhan dalam negeri kita, khususnya dalam bidang kesehatan.

Memang ada beberapa karakteristik yang bisa sama dengan kebutuhan global, misalnya yang berkaitan dengan pelayanan kuratif penyakit degeneratif dan metabolik, contohnya adalah penyakit jantung, tumor, diabetes melitus dan stroke. Akan tetapi dalam karakteristik masyarakat Indonesia penyakit-penyakit tersebut bukanlah menempati urutan pertama jumlah penderita maupun kasus di Indonesia. Penyakit ataupun kondisi sakit yang terbesar masih berkaitan dengan penyakit yang timbul oleh karena sanitasi dan higiene yang buruk, contohnya demam berdarah, malaria, diare, gizi buruk dan masih banyak penyakit infeksi lainnya.  

Berdasarkan gambaran besar di atas tadi, sebaiknya Pemerintah Republik Indonesia maupun institusi kesehatan dan kedokteran di seluruh Indonesia, dapat menyusun dan mengajarkan standar ilmu kesehatan dan kedokteran yang berbasis dalam negeri dan bukan mengacu kepada mazhab kedokteran dunia maupun barat. Kita harus berani menyusun sendiri materi kuliah dan pelatihan kesehatan dan kedokteran yang murni diambil berdasarkan kasus-kasus di dalam negeri, meskipun hal itu berbeda dengan standar keilmuan global. Sudah saatnya Indonesia sebagai negara yang besar menyusun sendiri standar ilmu kesehatan dan kedokterannya, tanpa mengikuti standar global semata-mata atau mentah-mentah saja. Dengan kata lain, kita harus menyusun suatu Standar Nasional Kesehatan dan Kedokteran Indonesia!

Marilah kita saat ini siap untuk menjadi salah satu "penjuru" ilmu kedokteran dunia dan bukan lagi "pengekor" maupun penggemar keilmuan dari negara lain yang belum tentu cocok dengan cara dan teknik kedokteran bangsa dan rakyat kita. Sangat banyak teknik pengobatan dan penyembuhan warisan nenek moyang kita yang dapat kita kumpulkan dan jadikan secara resmi sebagai materi kedokteran orisinil bangsa Indonesia.

Dengan demikian kita bisa menciptakan sendiri teknik maupun obat buatan dalam negeri. Jangan seperti saat ini, sedikit-sedikit kita selalu menstandarisasi obat kita dengan syarat dari FDA (Federal Drug Administration), badan POM kita juga janganlah hanya menyusun aturan selalu dengan berdasarkan standar dari luar negeri tersebut, secara bulat-bulat. Kenapa kita tidak menyusun sendiri standar kita yang tak perlu sama dengan mereka, toh yang kita butuhkan saat ini adalah dokter untuk rakyat Indonesia dan bukan untuk rakyat seluruh dunia. Mungkin ada materi yang sama, tetapi tak perlu kita ngotot harus mengikuti semuanya standar dari luar negeri dan dunia tersebut. Kita harus yakin! Bahwa kita dapat membuat standar dan materi ilmu kesehatan dan kedokteran "made in Indonesia".  

Untuk itu sangat diperlukan dukungan penuh dari Pemerintah Pusat, karena hanya dengan legalisasi penuh dari Pemerintah Pusat maka hal ini dapat terwujud! Untuk mengawali hal tersebut, pemerintah dapat membuat satgas khusus atau badan khusus untuk menyusun draf awal, saya yakin tidak terlalu sulit dengan adanya kemampuan teknologi dan alat komunikasi dan informasi yang canggih saat ini. Tetapi pemerintah harus pintar-pintar memilih orang-orang yang akan duduk ataupun masuk dalam badan ini. Janganlah memilih semuanya hanya dari para "golongan tua" saja yang kaku dan anti perubahan, beranilah memilih para "orang-orang muda" yang penuh semangat dengan keilmuan dan pengalaman yang tidak kalah hebatnya. Kalau perlu memanggil mereka yang berada di luar negeri (negara maju) dan kemudian memberikan dana yang cukup untuk penelitian dan pengembangan disertai dengan biaya hidup yang proporsional juga. Begitu pula dalam menyusun komponen pelaksanaan kesehatan pencegahan serta promosi kesehatan, janganlah hanya diisi oleh orang-orang dari kesehatan dan kedokteran semata-mata saja. 

Usul saya, tim khusus ini terdiri antara lain oleh ahli komputer dan teknologi informasi, teknik mesin, elektro dan robotik, kesehatan masyarakat/ epidemiologi, kedokteran termasuk kedokteran hewan, apoteker, pengobat tradisional, pembuat ramuan obat dan jamu-jamuan, ahli sejarah warisan nenek moyang dan dari pihak institusi pendidikan dan penelitian lainnya. Di sini terlihat bahwa timnya terdiri tidak hanya dari orang-orang kesehatan maupun kedokteran saja.  

Dengan demikian, kita dapat menyusun blue print standar kesehatan dan kedokteran sekaligus obat dan alat kesehatan yang canggih dan modern. Dimana obat buatan dalam negeri dapat mengambil bahan baku yang sangat banyak tersebar di bumi Nusantara ini, begitu juga kita dapat mendata dan mengontrol obat-obatan tradisional dengan lebih baik, sehingga kualitas obat tradisional makin tinggi dan keamanannya terjamin. Bahkan kita dapat mengembangkan obat-obatan modern dari modifikasi obat tradisional tersebut. Untuk alat kesehatan, kita dapat membuatnya dengan pabrik yang didirikan di dalam negeri, dan bukan cuma pabrik asembling saja, melainkan pabrik manufaktur. Dengan demikian kita dapat memiliki paten dalam negeri. Bayangkan nanti, jika ada produksi alat kesehatan dan kedokteran yang memiliki kualifikasi semi robotik maupun robotik yang diproduksi oleh anak bangsa? Ya, maka kita dapat menggunakan hal tersebut untuk kebutuhan dalam negeri dengan harga yang terjangkau, bahkan malah nanti kita dapat mengekspornya. Luar biasa kan? Nah, selain itu kerjasama lintas sektoral perlu digalakkan, misalnya antara para dokter dengan keahlian khusus bekerjasama dengan para ahli mekanika, robotik, komputer dan ahli artifisial intelegensia, maka dapat dibayangkan hasilnya nanti.

Berdasarkan hal di atas tadi, maka bangsa kita dapat menyusun road map kesehatan dan kedokteran jangka menengah dan jangka panjang. Dimana, road map ini akan sangat kental bernuansa Nusantara dan asli milik kita bangsa Indonesia. Jika hal ini dapat diwujudkan, maka bukan saja kita dapat memberi warisan dan kebanggaan bagi anak cucu kita kelak, namun juga dapat memberi tempat yang terhormat di mata dunia bahwa Indonesia memiliki sendiri standar kesehatan dan kedokteran yang tidak mengekor dan semata-mata hanya mengikuti standar dari negara lain. Hal yang dashyat juga yang bisa kita raih adalah kita dapat membuat obat dan alat kesehatan kita sendiri yang tidak perlu paten dan izin dari negara lain.

Coba bayangkan, hal ini akan membuat obat dan alat kesehatan akan sangat terjangkau karena produksi asli bangsa kita. Malah dapat kemudian dibeli oleh bangsa lain, contoh yang meskipun berbeda tetapi esensinya sama adalah senjata dan alat militer serta kapal buatan PT Pindad dan PT PAL. Adapun juga yang sangat penting adalah bangsa kita tidak lagi seenaknya dapat diatur atau ditekan oleh negara lain. Dengan terwujudnya hal demikian maka kesejahteraan dan kemakmuran bangsa kita akan makin cepat kita raih. Semoga.

"Di dalam bangsa yang sehat akan terwujud kekuatan dan ketangguhan yang besar"

 

 

James Allan Rarung

Praktisi Kesehatan dan Kedokteran Indonesia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun