Dalam budaya Indonesia, makan di pinggir jalan sudah jadi kebiasaan. Mudah, murah, cepat sekaligus dijamin enak dan gurih. Tapi apakah ada masalah dengan makanan yang kita pesan kena kotoran dan polusi dari jalan, atau apa tukang masaknya kurang menjaga kebersihan? Jadi apa bisa dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah ini?
Isu kebersihan dan kotoran makanan bukan isu yang hanya mengancam Indonesia saja, tapi juga negara maju seperti Inggris. Untuk mengatasi masalah ini, pada tahun 2001 di Inggris, salah satu departemen pemerintah diciptakan untuk mengurusi kebersihan dan keamanan makanan, yaitu Food Standards Agency (Badan Standar Makanan).
Salah satu tujuan Food Standards Agency di Inggris adalah memeriksa rumah makan secara acak di seluruh negara dan sesudah pemeriksaan, rumah makan itu dikasih skor di antara 0 dan 5 yang dipublikasi di situs Food Standards Agency. Ini maksud siapa saja di Inggris bisa mengecek skor rumah makan dulu sebelum pesan makanan.
Pasti jika rumah makan ada skor yang rendah seperti nol, jumlah orang yang akan pesan dari rumah makan itu akan turun. Sistem ini mendorong rumah makan untuk memperbaiki kebersihannya untuk memikat pelanggan.
Jika Indonesia bisa mengintroduksikan sistem seperti ini, itu mungkin bisa membantu membangun budaya baru di rumah makan untuk menjaga kebersihan. Sistem ini akan menjamin keamanan dan kesehatan rumah makan di Indonesia dan meningkatkan kepercayaan konsumer Indonesia.Â
Kebersihan dan keamanan di rumah makan juga bisa memperluas pelanggan yang makan di tempatnya, terutama pariwisata dari negara maju yang ragu dengan kebersihan dan keamanan makanannya.
Dari sisi lain, yang juga diperlukan di Indonesia adalah pendidikan higiene makanan. Jika ada kursus yang mengajarkan tukang masak caranya menjaga kebersihan makanan, dan orang yang mengikut kursus ini dikasih sertifikat yang diakreditasi oleh pemerintah, ini bisa membangkit kesadaran orang.Â
Sertifikat ini juga bisa dipublikasi online biar orang biasa mengecek jika tukang makanan sebenarnya sudah dapat sertifikat dan mencegah sistem ini  dieksploitasi oleh sertifikat palsu. Sistem ini juga harus terjangkau biar rakyat kecil bisa mengikut dan memajukan kuliner jalanan Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H