Mohon tunggu...
mimin jambi
mimin jambi Mohon Tunggu... -

suara rakyat suara kami

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gajah Mengamuk di Perkebunan Rakyat

22 Maret 2011   16:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:33 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belasan Gajah liar yang selama ini hidup di areal hutan desa Sepintun Kecamatan Pauh Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi mengamuk, akibatnya sekitar ratusan hektar perkebunan karet petani rusak, bahkan dalam lima bulan terakhir belasan gajah ini juga sudah merubuhkan puluhan pondok masyarakat yang berkebun disekitar hutan tersebut, selama ini kami belum pernah merasakan hal seperti ini, gajah disini memang lumayan banyak tapi biasanya tidak pernah semarah ini, selama ini kami biasa hidupberdampingan dengan gajah, ujar Toni salah seorang warga desa Sepintun.

Menurut Toni, mengamuknya rombongan gajah ini mulai terjadi sejak berjalannya operasional PT. Alam Lestari Nusantara di hutan tersebut, PT. ALN bergerak dalam penebangan kayu di hutan ini dan sudah berlangsung selama delapan bulan, perusahaan menggunakan alat berat dalam menebang kayu, dan kayu-kayu yang ditebang rata-rata berdiameter diatas 1 meter, ketika kayu tersebut rubuh gemuruh suaranya besar sekali, mungkin ini yang membuat gajah-gajah tersebut takut dan keluar dari hutan sehingga lari masuk ke perkebunan masyarakat.

1300810134165504043
1300810134165504043
PT. Alam Lestari Nusantara mulai beraktifitas sejak mendapatkan izin dari dinas kehutanan provinsi Jambi nomor: 189.4.A/379/Kpts/dishut/2010, menyetujui izin yang dikeluarkan SK Menhut Nomor SK.95/Menhut-II/2010 tanggal 24 Februari 2010 tentang bagan kerja pemanfaatan hasil hutan kayu Hutan Tanaman Industri dalam hutan tanaman 2010 seluas 10.785 Hektar, ujar Kadis kehutanan Provinsi Jambi, saat ini perusahaan sedang tahap penebangan dan pembibitan, soal adanya gajah mengamuk dan merusak tanaman masyarakat dia belum mendengar persoalan tersebut, ujarnya ketika dikonfirmasi.

Saat ini sudah banyak sekali kayu-kayu besar yang ditebang, jika dihitung mungkin ada sekitar 20.000 kubik yang masih berbentuk kayu-kayu bulat dengan panjang 10-12 meter.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun