Anak adalah titipan tuhan, sejak usia 3 tahun wajib diarahkan dan dibina oleh kedua orangtuannya, agar punya budi pekerti, sopan santun. Dengan sistem dan cara yang bisa dipahami oleh sang anak, sesuai dengan daya tangkap otaknya.
Contoh semisalnya dengan cara lemah lembut, sambil tersesum memberikan arahan kepada sang anak. Agar ia bisa mengerti, walaupun secara bertahap. Mulai dari cara membersihakn tubuh diwaktu mandi, buang air besar, cara mengenakan pakayan, cara sebelum dan sesuah makan, hingga sopan santun bicara pada lingklungan keluarga.
Dalam seusia itu, otak sang anak mulai berkembang, dalam bentuk apapun yang ia lihat, akan mudah diserap dan ditirunya, tanpa menyadari baik atau buruk dari sikap tersebut. Untuk itu sebagai orangtua perlu mengajarkannya dengan berperilaku yang baik.
Untuk itu, orangtua wajib mengarahkan dan memberi contoh yang baik dan benar. Karena diusia tersebut, sang anak mudah meniru prilaku orang-orang terdekat yang dilihatnya. Untuk itu, hindari seperti bertengkar, berkata kasar, "main pukul," dan sang anak jangan dibiasakan untuk menakut-nakutinya.
Kalaupun sang anak melakukan perbuatan yang benar, maka berilah dia pujian atau ciuman. Begitupun sebaliknya, jika ada kesalahannya, sang anak jangan dipukul dan dimarahi. Berikan ia penjelasan dengan kasih sayang.
Mendidik atau mengarahkan anak dengan kata-kata kasar, dan dibentak, apalagi dengan kekerasan. Justru sang anak merasa jadi ketakutan dan bisa berdampak buruk bagi perkembangan otak maupun psikologisnya.
Dari itu, binalah prilaku anak dengan sabar, agar percaya diri, dan rasa nyamannya sang anak sejak balita. Karena pada usia balita, prilaku dan rasa keinginan anak untuk bebas melakukan hal sesukanya cukup tinggi.
Menurut profesor psikologi dari University of Vermont, Rex Forehand, Heinz, dan Rowena Ansbacher. Sebagai orangtua  perlu menciptakan suasana yang kondusif, saat mendidik anak mereka. Sebagai orangtua tidak boleh menghukum, memarahi anaknya yang berlebihan, pada saat melakukan kesalahan, tetapi alihkanlah perhatian sang anak pada aktivitas yang lebih baik. Sehingga ia tidak terasa dan tidak terfokus pada prilaku dari kesalahanitu.
Pada Usia 3 tahun, si Kecil sudah dapat membedakan benda miliknya dengan benda orang lain. Untuk itu, anak balita usia 3 tahun, mulailah diajarkan disiplin. Contoh semisalnya, benda yang habis digunakan oleh sang anak bermain, sang ibu bisa menyarankan kepada si Kecil untuk merapikan atau menyimpan mainannya pada tempat yang sudak disediakan oleh sang ibu.
Selain itu, si anak juga perlu diarahkan dan dididik sejak dini, untuk belajar makan sendiri, dengan menggunakan alat makan sederhana, dan memberikan jadwal tidurnya. Hal ini penting untuk dilakukan. Selain untuk kesehatan, juga mengajarinya untuk disiplin. Â