Mohon tunggu...
Djohan Chan
Djohan Chan Mohon Tunggu... Jurnalis - Pernah menjadi Redaktur di beberapa Media Cetak dan Elektronik, pernah memjadi Pemimpin Redaksi dibeberapa Media Cetak dan Elektronik

Hoby membuat berita, merangkum berita, membuat ulasan berita, menyunting dan menyusun berita, membuat artikel tulisan. Mempublikasikannya ke publik, sebagai edukasi. Yang baik pantas untuk ditiru, yang jelek, pantas untuk dihindari. Saling mengingatkan sesama manusia itu penting, karena manusia tidak luput dari kehilapan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Petunjuk Para Pakar, Cara Merawat Bayi Biar Sehat

11 Februari 2022   04:52 Diperbarui: 11 Februari 2022   05:03 861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cara ibu menyusui  Foto- review.bukalapak.com

Merawat bayi, dari sebelum puput pusatnya, hingga usia tiga bulan pertama dari kelahirannya, butuh perhatian dan perawatan khusus. Baik cara memandikan bayi, merawat bayi, untuk kebersihan dan kesehatannya, cara mencebok bayi, cara menggendong bayi.  

Memandikan bayi sebelum tali pusatnya mengering, dari 7 hingga 14 hari, cukup dilap/ diseka dengan air hangat-hangat kuku, dengan handuk kecil, atau diseka menggunakan waslap atau spons basah yang tidak mengandung alkohol.  

Menurut kalangan medis, hal itu perlu dilakukan, karena tubuh sang bayi masih memiliki lapisan lemak pelindung kulit yang berfungsi menjaga suhu tubuhnya. Terkecuali tali pusatnya telah puput dan mengering, mandinya bayi boleh menggunakan baskom, tempat mandi bayi yang diberi air hangat-hangat kuku.

Dalam memandikan bayi, gunakanlah sabun, shampo khusus untuk bayi. Sebelum bayi dimandikan, siapkanlah handuk kecil atau waslap untuk mengusap tubuh bayi, agar kering dari air. Mandinya bayi cukup dilakukan satu kali sehari diwaktu pagi.

Pada saat memandikan bayi, beberapa hal yang perlu diperhatikan, antaralain : Bersihkan mulai dari bagian kepala bayi, bersihkan kelopak mata bayi dengan perlahan, melalui jeriji jari tangan ibu sang bayi, dan bersihkan pada setiap lipatan tubuh bayi, termasuk pada area mulut bayi.

Setelah itu, angkat tubuh bayi, baringkan pada tempat khusus yang sudah dilapisi handuk dan keringakan tubuh bayi dari air, lalu gunakan produk kosmetik, seperti minyak telon dan bedak bayi kebagian tubuhnya dan digosok secara perlahan. Hindari bahan kosmetik yang mengandung alkohol, karena kulit sang bayi masih sangat sensitif.

Kemudian, kenakanlah pakayannya. Gerita dibagian dada dan perutnya, Popok sebagai pempesnya, Baju, sarung tangannya, kemudian dibedong, sebagai kain selimutnya. Menurut salah seorang Dr. Harvey Karp, ahli perawatan bayi dari American Academy of Pediatrics, sebagaimana dikutip tribunnews.com menjeleaskan tentang tata cara membedong bayi.

Berikut cara membedong yang benar: 1. Rentangkan selimut bayi, kemudian lipat 1/6 di bagian atasnya, 2. Letakkan bayi di atas selimut, lalu masukkan tangan kanan dan kirinya ke dalam lipatan, 3. Bungkus bayi dengan melipat tangan kiri atau kanan bersamaan dengan selimut ke arah perut, 4. Lipat bagian bawah selimut ke arah belakang supaya kaki bayi tertutup rapat.

Gunakan kain bedong yang lembut dan nyaman, cara memasang bedaong jangan terlalu kencang, jangan menutupi mulut atau hidungnya, agar bayi tetap bernapas. Menurut Dr. Harvey Karp, bayi perlunya dibedong untuk menghindari dari SIDS atau kematian mendadak saat bayi tidur. Dengan cara dibedong, posisi tidur bayi akan tetap pada posisi terlentang.

Dari itu Itulah bayi disarankan untuk dibedong hingga bayi bisa berguling sendiri. Namun demikian bukan berarti bayi harus terus-menerus untuk dibedong. Sewaktu-waktu bayi juga perlu diberi kebebasan bergerak, saat bayi sedang bermain, dan dibawah pengawasan orangtuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun