Belakangan ini saya memperhatikan banyak status Facebook galau. Galau mungkin untuk anak muda bisa dianggap wajar meskipun sebenernya juga gak bagus, namun apa jadinya jika kegalauan tersebut terjadi merembet ke dunia orang dewasa atau orang tua. Di dalam etika berkomunikasi kitamungkin sudah tahu bahwa sebenarnya mengintip statusupdate seseorang sudah menyalahi aturan . Nah, baik lagi nih soal menu di facebook sebenarnya sudahmemmberi peringatan untuk kita sepertiapakah status ini bisa di share atau mungkin di privasi, jadi salah sendiri jika statusmu di intip orang ^^. Balik lagi ke masalah galau yang gak pernah ada habisnya, saya mungkin sedikit bertanya sebenarnyaapa mungkin kebanyakan user online di facebook lebih antusias untuk menyebarluaskan virus galau daripada virus yang sifatnya menyemangati atau mampu memberi motivasi.Banyak sekali macam orang di Facebook intinya mungkin hanya satu mereka ingin diperhatikan dan memperhatikan. Sebagai sarana jejaring sosial dalam menjalin hubungan takkenal batas, facebook pun dikatakan mampu memberi kontribusi yang cukup baikdalam berkomunikasi. Namun sayangnya mereka lebih senang mengumbar virus galau dibanding semangat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H