Oleh: Jamaludin
( Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Pamulang )
Indonesia pada saat ini sedang menghadapi pandemi covid 19. Bahkan bukan hanya di indonesia melainkan di seluruh dunia saat ini sedang menghadapi namanya virus Corona, Pandemi ini tidak semata-mata berdampak pada sektor kesehatan, tetapi juga sosial ekonomi masyarakat. Seperti didalam bagian sektor Pertumbuhan ekonomi yang dimana saat ini di Indonesia diperkirakan sangat menurun di tahun 2020 sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Dampak Covid-19 tidak hanya dari penyakitnya, tetapi juga kebijakan yang diambil oleh pemerintah, ada PSBB dan sebagainya, itu sangat berpengaruh pada aktivitas perekonomian, pertanian juga terdampak. Dampak pandemi pada sektor pertanian meliputi berbagai aspek, mulai dari produksi, distribusi, serta konsumsi produk pangan. Harga kebutuhan pangan pun menjadi tidak menentu yang dimana kebutuhan tersebut akibat dari pandemi saat ini. Seperti Gula serta bawang putih, cabai, sayuran dan bahan pahangan lainnya merupakan dari beberapa bahan pangan yang mengalami kenaikan harga, sebaliknya seperti bahan pangan lainnya yang dimana cabai dan sejumlah produk peternakan seperti daging ayam dan telur mengalami penurunan nilai harga jual akibat dampak dari Covid 19.
Maka dari itu, pembangunan sektor pertanian jangan sampai dilupakan bahkan sangat perlu perhatian dari fokus pemeritah. Bahwasannya, negara kita ini Indonesia bisa menjadi negara maju, meski harus berbasis pertanian. Kalau hal itu dapat dilakukan, maka ada saatnya semua negara di sekitar Indonsia, akan sangat tergantung bahan pangannya dari bumi pertiwi ini. Selandia Baru, Vietnam, dan negara lainnya adalah contoh dari negara-negara yang pembanguan ekonomi berbasis pertanian.
Dengan adanya Virus ini yang menginfeksi ribuan sektor perekonomian dunia. Masyarakat Indonesia diharapkan tidak panik dengan stok pangan yang ada. Kita bisa mengambil pelajaran dari wabah virus yang maraknya menyebar saat ini, untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pertanian-pertanian Indonesia sebagai pertanian yang unggul.
Dampak dari virus ini kita tidak bisa menganggap remeh, karena sangat berdampak sekali terhadap sektor pertanian yang ada di indonesia sekarang ini seperti
- Harga-harga pasar dan pertanian,
- Rantai pasokan pangan melambat dan kekurangan
- Kesehatan petani, para  petani di indonesia rata-rata memiliki umur yang lanjut usia dibandingkan degan para pekerja yang lain, sehingga lebih mudah terkena penyakit/virus. Jika Covid 19 ini sampai terkena  menembus para petani maka dampaknya menimbulkan Kepanikan di kalangan para masyarakat bawah akan menambah penurunan produksi pangan.
- Tenaga Kerja Petani
- Keselamatan para pekerja pekerja dan alat pelindung diri
- kerusakan sumberdaya pangan, Karena sayuran dan buah-buahan akan sangat mudah dihinggapi virus maka dengan hal ini  buah-buahan sangat mudah membusuk dan rusak.
Indonesia mencatatkan penurunan ekonomi sebesar 5% pada tahun 2020, yang di mana turun drastis dibandingkan pada  periode - periode  tahun lalu. bahwasannya pada Statistik Ini adalah kontraksi ekonomi pertama di Indonesia dalam lebih dari 20 tahun terakhir. menurut M. Rizal Tufiqurahman  dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) mengatakan bahwasannya kontraksi PDB itu berarti "situasi resesi ekonomi sudah di depan mata." Beberapa harapan para petani ditengah wabahnya virus Corona ini supaya tetap dapat melaksanakan aktivitas berkebun seperti biasanya dan selalu mendapat bimbingan dari berbagai badan pemerintahan dalam mengenai wabah virus corona ini  dan penanganan dalam mengurangi penyebaran virus corona ini. Dan para petani menginginkan untuk diadakannya pos-pos yang dimana untuk penanganan virus corona di setiap desa-desa yang mereka tempati supaya mereka bisa berkonsultasi dengan mudah dan jarak yang terjangkau.Solusi yang diharapkan yaitu:
- Negara di saat krisis ini harus hadir lebih intensif dalam melakukan intervensi distribusi
- Aktivitas dari sektor pertanian terutama sektor pertanian tanaman pangan harus diberikan ruang untuk tetap aktif berproduksi dalam melaksanakan aktivitas semestinya, dengan batasan-batasan tertentu, di masa pembatasan sosial (PSBB) dengn menerapkan protokol-protokol perlindungan kesehatan standar Covid-19.
- Sosialisasi kepada petani dan kepada petugas lapangan untuk pencegahan dalam penyebaran  virus corona sebagai mana standar kesehatan yang telah di tentukan.
- Percepatan ekspor komunitas strategis dalam mendukung keberlangsungan pertanian dan ekonomi nasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H