Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu, hari ini kita sudah memasuki bulan Ramadhan 1442 H setelah pemerintah resmi menetapkan bahwa 1 Ramadhan 1442 Hijriah jatuh pada hari Selasa, 13 April 2021 yang menjadi penanda awal ibadah di bulan yang penuh berkah ini.
Kebutuhan antara pemenuhan hak warga negara dalam beribadah dan pencegahan Covid-19, pemerintah melalui Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama memberikan panduan ibadah Ramadhan 2021, mulai pembatasan jumlah jamaah 50 persen dari kapasitas masjid, penerapan protokol kesehatan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain) sampai pembatasan ceramah agama paling lama 15 menit.
Tidak jauh berbeda memang dengan pelaksanaan Ramadhan tahun lalu, pelaksanaan ibadah yang bersifat amal jama’i seperti pelaksanaan sholat berjemaah, sholat tarawih, buka puasa bersama, tadarus Al Quran dan i’ktikaf (bermalam di masjid) yang biasanya banyak mengumpulkan umat akan terbatasi. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Bagi seorang muslim tentunya pembatasan ini tidak melemahkan semangat untuk beribadah dalam mengisi amalan di bulan Ramadhan, bahkan kita bisa menggenjot amalan-amalan yang diakukan secara sendiri selain, amalan jama’i yang bisa dilakukan tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
***
Berikut amalan yang bisa kita lakukan secara sendiri (fardiyah) selama bulan Ramadhan saat pandemi Covid-19 :
1. Banyak membaca Al Qur’an
Salah satu amalan yang banyak dilakukan di bulan Ramadhan adalah membaca Al Qur’an bahkan mengkhatamkannya. Ramadhan merupakan salah satu waktu yang tepat untuk dijadikan rutinitas harian serta melebihkannya dalam membaca Al Quran di bulan tersebut.
Para ulama terdahulu seperti Qotadah bin Da’amah–seorang ulama besar tabi’in- menghatamkan Al Qur’an selama bulan Ramadhan setiap malam bahkan Imam Syafi’i mengkhatamkan Al-Qur’an dua kali sehari.
“Qatadah biasanya mengkhatamkan Al-Qur’an dalam tujuh hari. Namun jika datang bulan Ramadhan ia mengkhatamkannya setiap tiga hari. Ketika datang sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, ia mengkhatamkan setiap malamnya.” (Siyar A’lam An-Nubala’, 5: 276)
“Imam Syafi’i biasa mengkhatamkan Al-Qur’an di bulan Ramadhan sebanyak 60 kali.” Ditambahkan oleh Ibnu Abi Hatim bahwa khataman tersebut dilakukan dalam shalat. (Siyar A’lam An-Nubala’, 10: 36).