Mohon tunggu...
Jamaluddin Jamal
Jamaluddin Jamal Mohon Tunggu... Guru -

Belajar dari bawah, sebarkan dari atas

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Pantun Menohok dari Pendukung Ahok

5 Februari 2017   10:37 Diperbarui: 5 Februari 2017   11:32 4623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: palangpintumustika.blogspot.com

Perlu ada tawaran kreatifitas dalam sebuah kampanye, kemarin di konser “Gue 2” bentuk kampanye kreatif itu disuguhkan, disuguhkan dalam bentuk pantun. Berpantun adalah tradisi yang sangat kental dengan nuasa betawi, sebagai contoh tradisi palang pintu, seseorang mempelai belum dapat menikah jika dia belum berhasil membuka “palang pintu”. Dengan cara apa palang pintu tersebut dibuka? Salah satunya adalah dengan berbalas pantun. Berpantun adalah budaya yang begitu erat dengan Betawi, tapi dewasa ini tradisi itu luput dari pengamatan kita.Di konser Gue 2 kemarin pantun itu kembali dihidupkan. Ada sebuah pantun menohok dari penduduk Ahok. Menohok? Yaa sungguh menohok dalam memberi kritik untuk pasangan lain yang mencoba jual janji di Jakarta.

Jaka Sembung makan mangga gadung, waspadalah kalau Jakarta mendung.
Karena bingung otak gak nyambung berfantasilah Jakarta jadi kota terapung
.

Gejala sakit jiwa jika merasa dirinya sempurna.
Maka gampang kecewa jika tak diundang ke istana
Tak ada yang melarang bekas tentara memimpin
Boleh saja tapi tunggu datangnya ‎tahun

Sungguh sebuah pantun yang bernas! Jakarta memang butuh pemimpin sungguhan, bukan hanya ingin menjual janji dan bualan. Permasalahan di Jakarta sungguh pelik, sulit jika hanya mengandalkan pemimpin yang hanya jago retorik, tapi tak punya kecakapan birokratik.

Jakarta sungguh butuh pemimpin dengan jiwa kepemimpinan yang lurus dan bersih, sebab hanya dengan begitu wajah Jakarta akan membaik. Jakarta butuh pemimpin yang kepalanya “lurus”, jika kepalanya sudah lurus, bawahannya tidak ada yang berani tidak lurus. Syaratnya pemimpin itu harus bersih, transparan dan profesional. Jakarta butuh BaDja!

Ngakunya bersih suci, tapi hobinya baca novel stensilan
Hati-hati kalau berjalan, bisa kepleset lendir dimana-mana
Kalau rakyat ingin pelayan tanpa sogokan
Pasangan Ahok dan Djarot sudah membuktikan.

Kapal ketuk taline kenceng
Jangan ngamuk jika tak seneng
Kapal keruk taline rafia
Jangan lupa pilih nomor dua

Pantun adalah bentuk sebuah kritik yang santun, mari berpantun dan hidupkan kembali budaya santun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun