Mohon tunggu...
Jamaluddin Jamal
Jamaluddin Jamal Mohon Tunggu... Guru -

Belajar dari bawah, sebarkan dari atas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Demo 4 Nov: Kebangkitan Anarkisme Islam Indonesia

1 November 2016   14:54 Diperbarui: 29 Juli 2017   07:16 2128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lambang Anariksme. Sumber: Wikiwand.com

Kata anarki adalah sebuah kata serapan dari anarchy (bahasa Inggris) dan anarchie (Belanda/Jerman/Perancis), yang juga mengambil dari kata Yunani anarchos/anarchia. Ini merupakan kata bentukan a (tidak/tanpa/nihil) yang disisipi n denganarchos/ archia (pemerintah/kekuasaan). Anarchos/anarchia = tanpa pemerintahan.

Entah sudah berapa tahun kita terjebak dengan makna anarkisme sama dengan kerusuhan. Jadi jangan salah paham dengan pemaparan saya selanjutnya, anarkisme yang saya maksud sangat tidak berarti kerusuhan atau tindakan kekacauan yang selama ini hanya stigma masyarakat. Lalu anarkisme apa yang saya maksud?

Aksi 4 November ada karena bentuk kepercayaan kita kepada Islam khususnya kepada Al-Maidah ayat 51. Kita menolak Ahok karena kafir dan penistaa agama yang dituduhkan kepadanya. Dengan meyakini AL-Maidah ayat 51 berarti kita meyakini untuk percaya kepada pemimpin muslim.

Berikut Hadis yang saya kutip dari Islamislogic

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ حَدَّثَنِي نَافِعٌ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ السَّمْعُ وَالطَّاعَةُ عَلَى الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ فِيمَا أَحَبَّ وَكَرِهَ مَا لَمْ يُؤْمَرْ بِمَعْصِيَةٍ فَإِذَا أُمِرَ بِمَعْصِيَةٍ فَلَا سَمْعَ وَلَا طَاعَةَ

Ibnu umar r.a berkata : bersabda nabi saw : seorang muslim wajib mendengar dan ta’at pada pemerintahannya, dalam apa yang disetujui atau tidak disetujui, kecuali jika diperintah ma’siyat.

Mari simak kutipan-kutipan pemimpin yang saya ambil dari berbagai media berita online:

"Demonstrasi adalah hak demokratis warga, tapi bukan hak memaksakan kehendak dan bukan hak untuk merusak,"

"Tak usah melalui tekanan, mendesak polisi untuk segera menyelesaikannya dengan mengerahkan massa. Ini kan tidak benar. Tidak percaya dengan pemerintah,"

"Tujuannya, membuat negara menjadi tidak terkendali,"

"Nanti tanggal 4 November itu, saya bilang ini, pemerintah RI tidak bisa diinjak-injak seperti itu,"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun