Komunise, merupakan suatu gagasan dan buah pemikiran dari Karl Marx. Memang, Karl Marx tidak pernah memberi nama dari pahamnya itu. Akan tetapi, pemikirannya menjadi cikal bakal dari bangkitnya komunisme.
Komunisme memiliki kesan yang mendalam bagi bangsa Indonesia. Tentu saja ini mengingatkan kita pada peristiwa G30S-PKI. Pengkhianatan yang bertujuan menyingkirkan ideologi negara kita, Pancasila. Lantas, mengapa ideologi komunis, sejatinya tidak dapat membaur dengan Pancasila?
Kita kembali ke pemikiran Karl Marx. Bagi Karl Marx, agama adalah jiwa bagi yang tak berjiwa, sebuah opium bagi manusia. Pimpinan PKI, DN Aidit bahkan mengutip pemikiran Karl Marx yaitu "agama adalah candu". Komunisme menganggap agama hanyalah harapan palsu yang membuat manusia tidak dapat berkembang. Stagnan.
Lalu, mengapa tidak dapat menyatu dengan Pancasila? Sila pertama kita adalah, Ketuhanan yang Maha Esa. Sebuah sila yang mengajarkan bahwa agama telah menjadi pembentuk karakter bangsa Indonesia.
Kita kembali ke masa kini, tahun 2018, 53 tahun setelah pelarangan ideologi komunis. Ada kekhawatiran ideologi komunis naik lagi ke permukaan. Mungkin itu pula yang menyebabkan adanya permintaan memutar kembali film Pengkhianatan G30S-PKI. Agar generasi selanjutnya tidak melupakan sejarah bangsanya.
Selain itu, jajaran TNI dan Polri juga menggelar tabligh akbar dalam rangka dirgahayu TNI ke-73 serta mendoakan arwah Pahlawan Revolusi kita dan korban tsunami Sulawesi Tengah. Tabligh akbar yang spesial karena diselenggarakan oleh TNI-Polri sebagai satu kekuatan besar dalam menjaga keutuhan NKRI (Poskotanews.com).
Sikap pemerintahan kita dalam menggelar tabligh akbar ini lebih tepat daripada Nobar film Pengkhianatan G30S-PKI yang sarat dengan kekerasan. Apalagi jika sampai ditonton oleh anak-anak.
Tabligh akbar ini juga sangat tepat dilakukan karena musuh utama PKI adalah agama Islam yang menjadi agama mayoritas rakyat Indonesia. Sehingga Islam menjadi benteng terkuat apabila masih ada paham komunisme yang ingin merubah ideologi Pancasila, khususnya sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H