Mohon tunggu...
Jamaluddin Jamal
Jamaluddin Jamal Mohon Tunggu... Guru -

Belajar dari bawah, sebarkan dari atas

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Riwayat APBD Jakarta 2016

14 Februari 2017   14:51 Diperbarui: 14 Februari 2017   14:55 1019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembangunan dan kemajuan daerah selalu dianggarkan dalam APBD. Oleh karena itu penting untuk memantau resapan APBD untuk melihat sejauh mana pembangunan dan kemajuan sudah dilakukan di suatu daerah. Resapan APBD dilihat tiap tahunnya, berapa APBD yang sudah dihabiskan sesuai dengan anggaran. Pembangunan sangat penting namun APBD juga diperlukan di sektor-sektor lain seperti pendidikan, kesehatan dan lain-lain itulah kenapa resapan APBD harus diperhatikan tiap tahunnya.

Jakarta sebagai Ibukota yang memiliki berbagai proyek pembangunan besar membutuhkan APBD yang tepat sasaran. Sejauh ini, Pemprov DKI berhasil menghemat APBD di beberapa sektor untuk dialihkan ke sektor lain. Contohnnya pembangunan RPTRA yang menggunakan CSR perusahaan untuk menghemat APBD. Dana pembangunan RPTRA bisa dialihkan untuk keperluan pendidikan seperti KJP dan KJMU.

Taktik jitu Pemprov DKI ini membuahkan hasil, pembangunan di Jakarta berkembang pesat dan dimana-mana dapat dilihat kebersihan meningkat, fasilitas umum dijaga kualitasnya dan lain-lain. Perawatan dan Maintenancejuga memakan biaya yang tidak sedikit, mulai dari  gaji pegawai, kendaraan operasional dan biaya peralatan lainnya. Keperluan ‘dapur’ yang tidak sedikit inilah yang mengharuskan APBD digunakan sefektif dan semaksimal mungkin.

Proyek-proyek raksasa yang berlangsung dalam kurun waktu tahunan pun memerlukan perancangan biaya APBD yang presisi. MRT, LRT, BKT dan lain-lain memakan waktu pembangunan bertahun-tahun dan tiap tahunnya harus ada anggaran yang sejalan dengan target pembangunan di tahun tersebut. Baru-baru ini Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat memantau resapan APBD tahun 2016 lalu yang ternyata hasilnya cukup memuaskan.

"Kemudian saya juga berterima kasih pada Pak Saefullah dan jajarannya, APBD 2016 kemarin relatif berjalan dengan baik meskipun ditinggal hampir tiga bulan, penyerapan 82,38 persen," kata Djarot

Penyerapan yang tinggi menunjukkan kinerja Pemprov dalam menempatkan anggaran sudah sesuai porsinya sehingga tidak ada dana APBD yang terbuang sia-sia. Kerja sama antar seluruh elemen Pemprov DKI dibutuhkan untuk terus meningkatkan penyerapan APBD. Djarot pun berharap kerja sama yang ditingkatkan akan mendatangkan hasil yang meningkat juga.

“Tahun 2017 harus lebih baik daripada 2016. Tolong bantuan pada Bapak-Ibu total dalam bekerja, ikhlas dalam bekerja. Citra kita, citra DKI, citra Pemprov DKI ditentukan Ibu-Bapak sekalian," tutup Djarot

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun