Fahri Hamzah terus-terusan menuai kontroversi, kali ini dia terlibat konflik dengan Ahok-Djarot. Perseteruan ini sudah dimulainya sejak lama, Fahri pernah mengeluarkan pernyataan menyinggung keputusan PDI-P mengusung Ahok sebagai Cagub, padahal jumlah kursi PDI-P di parlemen sudah cukup untuk mengusung Calon Gubernur sendiri. Â PDI-P yang memasukkan kadernya sebagai Cawagub dikritik Fahri sebagai tindakan yang tidak masuk akal.
Lihat: Fahri Hamzah Sebut ada Calon Nomor Satu akan jadi Tersangka
Pernyataan Fahri ini tidak masuk akal, dan gerakan-gerakannya melalui demo 4 november juga menuai kontroversi. Fahri ikut menghasut massa dan mengeluarkan serangan verbal kepada Presiden Jokowi. Fahri bersama Fadli Zon mengakomodasi massa dalam gerakan 4 november lalu. Hasutan yang mereka lakukan cukup berbahaya dan provokatif.
Lihat: Membongkar Fakta…!!, Habieb Riziq, Fadli Zon, Fahri Hamzah Telah Lakukan Kebohongan Publik
Baru-baru ini Fahri Hamzah kembali menjadi sorotan; dia terpilih menjadi Ketua Alumni KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia). KAMMI sejak 1998 diintegrasikan dengan PKS, partai yang membesarkan sekaligus memecat Fahri Hamzah. KAMMI yang sekarang menyatakan diri Independen namun tidak bisa lepas dari pusara konflik antara PKS-Fahri. KAMMI yang selama ini menjadikan Fahri sebagai patron mengekor Fahri meskipun Fahri sudah dipecat dari Partai tersebut. KAMMI belakangan ini mencuat namanya ke publik setelah melibatkan Fahri sebagai Ketua Alumninya, anehnya dalam kongres Alumni KAMMI ditemukan banyaknya kader yang masih aktif sebagai anggota KAMMI.
Lihat: Melupakan Fahri Hamzah dari Pikiran KAMMI
Terakhir, KAMMI terlibat dalam kasus penolakan dan penghadangan Djarot saat kampanye beberapa hari yang lalu. Saat diliput, terekam salah satu oknum penghadang Djarot mengenakan kaus KAMMI dan menyuarakan protes keras pada Djarot sambil membawa isu penistaan Agama. Fahri tidak mungkin lepas dari aksi ini karena aksi KAMMI tidak mungkin lepas dari koordinasi dan sepengetahuannya.
Lihat: Penolak Ahok-Djarot Kampanye Diduga Terorganisir
Oknum yang menghadang Djarot tersebut mengindikasikan aksi penolakan kampanye tersebut dirancang secara terorganisiir. Aksi-aksi oknum  tersebut jelas maksudnya, untuk menindaklanjuti pernyataan Fahri yang menyerang PDI-P soal penunjukan Djarot.  Sepak terjang Fahri melalui KAMMI ini perlu diwaspadai, sedari dulu KAMMI digunakan oleh PKS sebagai alat kaderisasi kepada publik.
Bahkan, KAMMI sempat menemui FPI sebelum perkara Ahok kemarin, mereka tentu saja menepis adanya alasan politis. Sedari dulu keduanya sering terlibat bersama, entah kegiatan keagamaan atau aksi-aksi tertentu. Kaitan mereka dan peran Fahri Hamzah perlu ditenggarai sebagai mata rantai pelengkap isu demo, penghalangan kampanye, dan kerusuhan massal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H