Mohon tunggu...
Jamal Luddin
Jamal Luddin Mohon Tunggu... -

Saya adalah pria yang memiliki minat menulis

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Tokoh Masyarakat Angkat Bicara Soal Kasus Pemukulan di SDN 10 Seunuddon

23 September 2014   00:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:54 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14113802991126627543

Banda Aceh - Kasus pemukulan yang terjadi beberapa waktu lalu di Sekolah Dasar (SD) Negeri 10 Seunuddon sudah ditangan polisi. Ismuhar yang merupakan salah seorang guru PNS hingga saat ini masih berhadapan dengan aparat kepolisian karena diduga memukul kepala sekolahnya M. Sabil.

Meski sudah ditangan Polisi, tetapi masih muncul sejumlah argumen-argumen lain yang dinilai terlalu menyudutkan pelaku pemukulan Ismuhar, hingga membuat tokoh masyarakat setempat angkat bicara. Masyarakat menganggap argumen orang nomor dua di Kabupaten itu sangat tidak beretika.

Nah, seperti apa pendapat Tgk Zulkarnaini, selaku tokoh masyarakat Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara terkait masalah ini? Zulkarnaini selaku tokoh masyarakat yang dipercaya didaerah itu menilai tuntutan Wakil Bupati Aceh Utara M. Jamil, M.Kes untuk diberhentikan gaji guru PNS itu sungguh tidak masuk akal dan perkataan tersebut tidak pantas keluar darinya.

Sebab, kata pria bergelar Sarjana Tehnik (ST) itu, dilihat dari serangkaian kasus-kasus besar yang terjadi dilingkungan Dinas Pendidikan baru-baru ini belum pernah ada argumen atau tanggapan dari kepala daerah atau Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) setempat yang begitu menyorot pelaku. "Kita ini netral dan kita berharap yang bersangkutan mendapat lah hukum yang adil," terang Zulkarnaini.

Zul menambahkan, Wakil Bupati Aceh Utara M. Jamil, M.Kes terlalu memihak menanggapi masalah tersebut bahkan relatif enteng dengan kasus-kasus besar yang pernah terjadi di Aceh Utara seperti kasus mesum yang melibatkan guru.

Dia mencontohkan, seperti kasus mesum di Alue Leuhob, Lhoksukon, yang melibatkan seorang guru asal Baktiya Barat, kemudian kasus mesum yang terjadi di Meunasah Panton, Tanah Jambo Aye, dan masih kasus-kasus kekerasan, mesum dan kasus korupsi yang dilakukan guru tapi wakil Bupati santai-santai saja seperti orang pura-pura bodoh, kata Zulkarnaini.

Argumen Zulkarnaini ini meuncul setelah ia menilai banyak kalangan memihak dan membela yang tak seharusnya dibela. Zulkarnaini mengaku tidak sabar ingin mengangkat bicara masalah tersebut. Zul yang merupakan sosok tokoh masyarakat yang dipercaya ini sebenarnya telah lama mengurut dada ketika menerima informasi bahwa wakil Bupati meminta gaji guru Ismuhar dipotong.

Seperti diketahui, Ismuhar yang merupakan guru PNS di SDN 10 Seunuddon, terpaksa harus menyenggol kepala sekolahnya karena tidak sabar melihat absen banyak dialpakan. Kepala sekolah mengisikan alpa Ismuhar selama dua bulan di absen itu, sementara Ismuhar mengaku tidak sampai dua bulang alpa ke sekolah.

Kasus ini sebenarnya telah sampai ditangan Polisi. "Urusan polisi ya urusan periksa, urusan potong gaji guru itu urusan Menteri, bukan urusan wakil bupati. Hargailah orang yang sudah capek sekolah," harap Zulkarnaini. Zul meminta kasus ini berlaku adil. Pelaku pemukulan jangan dihukum berlebihan. (Putri Lisa - Lhokseumawe)

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun