Untukmu yang pernah menorehkan tinta diatas kertas putih. Terimaksih buat segalanya yang pernah kau sediakan buatku dan maaf juga atas keburukan caramu menilaiku.
aku berkata jujur dan Engkaupun tidak bisa berbohong jika sebenarnya antara kita ada rasa yang sama dan rindu yang serupa. Namun aku lebih memahami mereka yang pernah berkata "Cinta tak Harus Memiliki".
Mungkin kau pernah berfikir jika aku sudah berhenti mengejar hal yang tidak pasti apalagi pantas, kau faham.? Maka resapilah jika itu hanya sesuatu yang terbentuk karna rindu dan cinta.
Aku tidak tau sebesar apa Animoku terhadap cinta dan hasrat untuk memilikimu bahkan terkadang aku lupa dengan kesalahan yang terulang itu. Kamu jangan pernah melambaikan tangan karna aku tidak akan pergi sebelum dia menghalalkanmu dibawah naungan tuhan.
Satuhal yang terkadang tidak pernah aku pahami, kenapa engkau begitu istimewa bagiku.? Dan terkadang aku takut jika itu hanya nafsuku saja.
Untukmu yang aku semogakan dalam bait doaku, jika nantik nyatanya aku tidak bisa menemukan harapanku dalam hidupmu aku ingin kau dan aku memiliki cara untuk menemukan harapan dengan selain kita.
Hari ini aku mulai merasa Teralienasi darimu, Kau belajar menjauh Entah karna dia atau karna kau ingin menujuki sesuatu yang pada sebenernya kau tidak pernah butuh padaku.Aku merasa sudah tidak ada doa yang kau panjat untukku,.
Disini aku tidak tau ingin menulis apa dan bagaimana mengawalinya,tiap kali aku mengutarakan sesuatu padamu aku gugup dikelabui rasa. Entahlah jika kau anggap ini tulisan yang aku wakilkan pada anak SD karna mereka juga bisa membaca namun tidak untuk memahami. Dan aku berharap kamu tidak seperti mereka dalamm memaknai tulisan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H