Mohon tunggu...
Jamal corner
Jamal corner Mohon Tunggu... pelajar -

Pemuda untuk bangsa

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Untukmu yang Mulai Menjauh

3 Oktober 2017   20:14 Diperbarui: 2 November 2017   16:44 2849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Untukmu yang pernah menorehkan tinta diatas kertas putih. Terimaksih buat segalanya yang pernah kau sediakan buatku dan maaf juga atas keburukan caramu menilaiku.

aku berkata jujur dan Engkaupun tidak bisa berbohong jika sebenarnya antara kita ada rasa yang sama dan rindu yang serupa. Namun aku lebih memahami mereka yang pernah berkata "Cinta tak Harus Memiliki".

Mungkin kau pernah berfikir jika aku sudah berhenti mengejar hal yang tidak pasti apalagi pantas, kau faham.? Maka resapilah jika itu hanya sesuatu yang terbentuk karna rindu dan cinta.

Aku tidak tau sebesar apa Animoku terhadap cinta dan hasrat untuk memilikimu bahkan terkadang aku lupa dengan kesalahan yang terulang itu. Kamu jangan pernah melambaikan tangan karna aku tidak akan pergi sebelum dia menghalalkanmu dibawah naungan tuhan.

Satuhal yang terkadang tidak pernah aku pahami, kenapa engkau begitu istimewa bagiku.? Dan terkadang aku takut jika itu hanya nafsuku saja.

Untukmu yang aku semogakan dalam bait doaku, jika nantik nyatanya aku tidak bisa menemukan harapanku dalam hidupmu aku ingin kau dan aku memiliki cara untuk menemukan harapan dengan selain kita.

Hari ini aku mulai merasa Teralienasi darimu, Kau belajar menjauh Entah karna dia atau karna kau ingin menujuki sesuatu yang pada sebenernya kau tidak pernah butuh padaku.Aku merasa sudah tidak ada doa yang kau panjat untukku,.

Disini aku tidak tau ingin menulis apa dan bagaimana mengawalinya,tiap kali aku mengutarakan sesuatu padamu aku gugup dikelabui rasa. Entahlah jika kau anggap ini tulisan yang aku wakilkan pada anak SD karna mereka juga bisa membaca namun tidak untuk memahami. Dan aku berharap kamu tidak seperti mereka dalamm memaknai tulisan ini.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun