Mohon tunggu...
Jamalia Liaaa
Jamalia Liaaa Mohon Tunggu... Atlet - Sebagai mahasiswa

Ingin teruss berjuang Tampa henti

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Membongkar kekerasan seksual dalam pandangan hukum Indonesia

6 Januari 2025   16:13 Diperbarui: 6 Januari 2025   16:13 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Opini  Membongkar kekerasan seksual dalam pandangan hukum Indonesia

Marwah 

Mahasiswa tadris ips 

Fakultas tarbiyah IAIN Parepare 

Perlindungan, Indonesia terus menghadapi tantangan dalam penanganan kasus kekerasan seksual yang sering kali mengguncang masyarakat. Undang-undang yang telah ditetapkan tidak hanya bertujuan untuk menetapkan standar hukum yang jelas, tetapi juga untuk melindungi hak-hak korban yang terkena dampaknya. Namun, di balik kerangka hukum yang ada, masih terdapat beberapa kendala yang signifikan.

Tantangan utama yang dihadapi adalah stigma sosial yang kuat terhadap korban kekerasan seksual. Stigma ini seringkali menyebabkan korban enggan melaporkan kejahatan yang mereka alami karena takut direndahkan atau tidak dipercaya oleh masyarakat sekitar. Kurangnya pemahaman tentang pentingnya isu kekerasan seksual di kalangan masyarakat juga menjadi penghalang dalam upaya pencegahan dan penanganannya.

Selain itu, kompleksitas birokrasi dalam sistem hukum sering kali memperlambat proses pencarian keadilan. Mulai dari proses pelaporan, penyelidikan, hingga persidangan, proses ini dapat menjadi rumit dan memakan waktu, yang pada akhirnya bisa mengurangi kemungkinan korban untuk mendapatkan keadilan dengan cepat dan efisien.

Namun, tidak semua harapan hilang. Ada langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk meningkatkan perlindungan terhadap korban kekerasan seksual. Perlindungan terhadap identitas korban selama proses hukum menjadi hal yang sangat penting untuk menghindari lebih lanjutnya stigma dan ancaman terhadap keselamatan mereka. Sistem pelaporan yang ramah korban dan didukung oleh berbagai lembaga masyarakat juga menjadi kunci dalam memfasilitasi korban untuk melangkah maju dalam proses hukum.

Proses hukum yang transparan, adil, dan efektif terhadap pelaku kekerasan seksual juga menjadi hal yang tidak boleh diabaikan. Ini mencakup penegakan sanksi yang setimpal dengan tindakan mereka, serta memastikan bahwa tindak kejahatan semacam itu tidak dibiarkan tanpa pertanggungjawaban. Kolaborasi yang erat antara lembaga pendidikan, penegak hukum, dan organisasi pendukung korban juga menjadi penting dalam menangani kasus-kasus pelecehan seksual di institusi pendidikan dan tempat lainnya.

Secara keseluruhan, kasus-kasus kekerasan seksual bukanlah sekadar statistik atau laporan berita belaka, melainkan cerminan dari berbagai tantangan kompleks yang harus diatasi dalam rangka menciptakan masyarakat yang lebih aman dan adil bagi semua individu. Setiap langkah kecil yang diambil dalam upaya menegakkan keadilan tidak hanya membantu korban saat ini, tetapi juga membentuk fondasi yang lebih kokoh untuk masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun