Tidak sedikit orang-orang yang mendefinisikan sukses dengan indikator-indikator tertentu yang tentu sangat beragam. Ada yang mengindikasikan sukses dengan sebuah kekayaan, ada juga yang mengindikasikannya dengan luasnya wawasan, dan ada juga yang mengindikasikannya dengan sebuah jabatan, atau bahkan ketiga-tiganya. Semua itu tergantung dari persepsi masing-masing individu, beda orang beda persepsi, atau bisa juga sama.
Saya di sini akan menyimpulkan sebuah kesuksesan secara umum tanpa sepesifikasi tertentu. Sukses adalah “kebahagiaan”. Adapun realitas dari sukses adalah “ketika seseorang mensyukuri apa adanya”. Dikatakan demikian, karena hanya dengan bersyukur seseorang bisa merasakan kebahagiaan. Pada saat seseorang bersyukur maka secara otomatis dirinya akan terdoktrin untuk behagia tanpa terkecuali.
Belajar menghargai diri sendiri itu perlu, bagaimana kita mau dihargai orang lain kalau diri kita sendiri tidak bisa menghargai usaha-usaha yang telah kita lakukan. Kita harus menghargai apa yang kita bisa dan apa yang kita dapat, yaitu dengan cara bersyukur. Dan di situlah letak kenikmatan sebuah usaha.
Mekanisme untuk mencapai sebuah kesuksesan hanya ada dua (2), yang pertama adalah berusaha dan yang kedua adalah bersyukur. Bersyukur tanpa diawali dengan usaha adalah sebuah kekonyolan (zonk). Begitu pula berusaha tanpa diakhiri dengan syukur adalah penyiksaan terhadap diri-sendiri. Marilah kita kuatkan lagi usaha yang akan kita lakukan, dan tingkatkan pula rasa syukur kita, InsyaAllah kita akan merasakan sebuah kesuksesan yang sebenarnya.
Wallahu a’lam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H