Mohon tunggu...
Jalan2Seru Makassar
Jalan2Seru Makassar Mohon Tunggu... wiraswasta -

Melihat dan menulis, berbagi info, berbagi pengalaman.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Goa Mampu, Legenda dan Keindahannya

8 Agustus 2012   05:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:06 4285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekitar 35 KM sebelah utara kota Watampone kab. Bone terdapat sebuah gua yang sangat luas, bahkan konon gua ini adalah gua terluas di Sulawesi Selatan, luasnya sekitar 2000 meter persegi. Gua Mampu, demikian masyarakat disekitar menyebutnya, terletak di desa Cabbeng kecamatan Dua Boccoe, dapat ditempuh dengan perjalanan darat antara 60 – 90 menit dengan kondisi infrastruktur jalan yang cukup memadai.

Gua Mampu berada di lereng Gunung Mampu dengan ketinggian 250 m dari permukaan laut. Bila di lihat dari jauh, gunung Mampu menyerupai sebuah kapal dengan kondisi terbalik. Di salah satu sisi puncak gunung Mampu terdapat lobang (Gua vertical) yang tembus dengan langit-langit gua Mampu.

Gua Mampu yang menawarkan keindahan panorama ini ternyata memiliki kisah legenda tragis. Legenda tersebut dikenal dengan Legenda Kutukan Mampu. Konon akibat kutukan itu, penduduk dan hewan yang berada di dalam wilayah Kerajaan Mampu seluruhnya menjadi batu. Ilustrasi dari legenda itu kini dapat di saksikan lewat sejumlah bentuk bebatuan, yang menyerupai makhluk-makhluk hidup yang terdapat di dalam gua. Menurut cerita Kepala Desa Cabbeng, M. Yasin bahwa inti dari kutukan tersebut adalah sang raja termakan oleh sumpahnya sendiri. Ceritanya, suatu hari alat tenun anak gadis raja terjatuh ke tanah. Alat tenun  itu disebut "Walida". Karena malas dan gengsi sang Raja berkata, siapapun yang bisa mengambilkan alat tenun itumaka akan kunikahkan dengan putriku.. Ternyata yang berhasil mengambil walida adalah anjing piaraan anak gadis raja itu. Raja yang tidak bisa menarik sumpahnyamarah dan mengutuk seluruh kampung menjadi batu," demikian cerita Bapak Yasin. Untuk memasuki gua, pengunjung harus membawa obor sebagai alat penerangan. Di dalam gua kondisinya sangat gelap, tidak ada penerangan sedikit pun. Memasuki mulut gua para pengunjung akan disuguhi pemandangan stalagtit dan stalagnit yang berjejer dengan rapi. Di dalam gua terdapat dua kuburan kuno yang semakin menambah kesan mistis gua Mampu ini. Satu kuburan terletak di tengah gua, dan yang satu lagi terletak di puncak di lantai ketujuh. Selain stalagtit dan stalagnit terdapat juga bebatuan yang berbentuk mirip makhluk hidup seperti kuda yang sedang berlari, buaya, tikus yang menggantung dan banyak lagi. Selain itu, di dalam goa Mampu ini juga terdapat sebuah batu besar yang membentuk seperti perahu. Gua ini selain menjadi tempat wisata alam dan wisata sejarah, penduduk sekitar mencari nafkah di dalamnya dengan mengumpulkan kotoran kelelawar untuk dijadikan pupuk kandang. By: @rerealfareezy Gallery:

1345612773291457077
1345612773291457077
Gua Vertical di langit-langit Gua Mampu

13456128851290978070
13456128851290978070
Salah satu ilustrasi tentang Kutukan Kerajaan Mampu

13456129801035670133
13456129801035670133
Miniatur sawah hasil dari bentukan alam

1345613137785343218
1345613137785343218
Salah satu ornamen di dalam Gua Mampu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun