Mohon tunggu...
Epetebang
Epetebang Mohon Tunggu... Wiraswasta - untaian literasi perjalanan indah & bahagiaku

credit union, musik, traveling & writing

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Sensus Ekonomi 2016 (Batal) Ngawur?

13 Mei 2016   12:50 Diperbarui: 13 Mei 2016   20:50 1652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kamis, 12 Mei 2016 sekitar pukul 9.00 WIB tiba-tiba datang sepuluh orang yang satu pun tidak saya kenal ke rumah. Mereka mengendarai mobil dinas berpelat merah dan dua buah sepeda motor. Beberapa orang saya ketahui dari rompi yang dipakai karena bertuliskan Sensus Ekonomi 2016.

Kebingungan saya tidak lama karena mereka memperkenalkan diri sebagai petugas sensus ekonomi 2016. Saya pun menyuruh masuk dan mereka menjelaskan maksud kedatangan mereka untuk melakukan sensus ekonomi. Mereka terdiri atas staf BPS dari BPS Pusat, BPS Provinsi Kalbar, BPS Kota Pontianak, Kordinator lapangan dan petugas sensus; kesemuanya 10 orang. Staf dari BPS Pusat mengaku datang untuk melakukan pengawasan. Proses wawancara pun berlangsung. Ternyata sensus ekonomi fokus pada usaha/bisnis yang dimiliki dan dikelola. Hal yang positif karena datanya akan membantu pemerintah untuk membuat perencanaan pembangunan ekonomi, dll. 

Sensus Ekonomi 2016
Sensus Ekonomi 2016
Kita tinggalkan soal sensus, yang menarik mengapa ada serombongan petugas sensus lengkap dari pusat sampai lapangan yang datang ke rumah saya? Kenapa kira-kira kok hanya rumah saya dari antara 200-an rumah di komplek perumahan kami yang terdiri dari dua RT ini yang didatangi mereka?

Setelah saya pikir... tanpa bermaksud membuat malu tim BPS yang datang ke rumah, akhirnya saya paham bahwa kedatangan tim BPS ke rumah saya karena kicauan saya di media sosial dan mendapat respons dari yang berwenang. Saya tidak sampai hati menanyakan mengapa mereka memilih rumah saya.

Rabu, 11 Mei 2016 saya menulis di wall Facebook saya, di WhatsApp dan di Instagram "sensus ekonomi 2016 ngawur?" sengaja saya beri tanda tanya karena tidak bermaksud menuduh. Saya menganggap ngawur karena tanpa ada wawancara atau bertemu dengan saya ataupun istri, tiba-tiba ada ditempel stiker Sensus Ekonomi. Status saya soal sensus di media sosial ini mendapat tanggapan beragam. Yang menarik, status saya di sebuah grup koperasi di whatsapp direspons anggota grup dan melaporkan apa yang saya alami ke deputi BPS Pusat di Jakarta. Dugaan saya mereka menyensus saya karena laporan saya ini. 

Proses Sensus Ekonomi 2016 masih berlangsung sampai 31 Mei 2016. Semoga apa yang terjadi dengan saya tidak terjadi lagi. Petugas sensus agar bekerja secara maksimal... BPS agar melakukan pengawasan agar sensus ini mencapai tujuannya.*****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun