Tujuh kali pukulan gong oleh Marsianus Sy., Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalbar menandai dibukanya Rapat Anggota Tahunan (RAT) Credit Union Pancur Kasih (CUPK) Tahun Buku 2014, Sabtu 28 Februari 2015. Tepuk tangan dari 800 orang peserta RAT membahana di Function Hall Hotel Kapuas Palace menyambutnya. Meski saya anggota CUPK, namun kali ini saya hadir mewakili CU Stella Maris, CU di mana saya sebagai sekretaris pengurus.
[caption id="attachment_400141" align="aligncenter" width="300" caption="Pembukaan RAT CUPK (foto:edi petebang)"][/caption]
Sebagai anggota CUPK saya turut bangga akan perkembangan dan pencapaian CU ini. Dikutip dari Laporan Pertanggungjawaban Pengurus CUPK Tahun Buku 2014, per 31 Desember 2014 jumlah anggotanya 127.927 orang (57% laki-laki dan 43% perempuan) dengan total asset Rp 1.623.707.568.068. Total pinjaman yang diberikan kepada anggota berjumlah Rp 1.086.193.843.970. Tahun Buku 2013 jumlah anggota 120.417 orang dengan total asset Rp 1.469.758.151.133. Ada kenaikan jumlah anggota 6% dan asset 9% jika dbandingkan tahun 2014 dengan 2013.
Menurut hasil pemeriksaan Badan Pengawas, “kesehatan” CUPK mendapat skor 63,75, yang berarti dalam kondisi Cukup Sehat. Penilaian pengawas internal ini juga sejalan dengan hasil audit dari akuntan public. Tahun buku 2014 CUPK diaudit oleh akuntan public dengan hasil “Wajar Tanpa Pengecualian” (WTP).
Hasil yang kini dicapai CUPK merupakan buah kerja keras dan proses waktu yang memakan banyak sumber daya. Inovasi, perubahan yang dilakukan telah membawa dampak bagi perkembangan CUPK. Saya bergabung menjadi anggota CUPK tahun 1996 dengan nomor buku anggota masih tujuh ribuan. Saya masih ingat, tahun 1997, RAT pertama yang saya ikuti, dilaksanakan di salah satu ruangan kelas SMP-SMA Santo Fransiskus Asisi dengan penuh kesederhanaan, sesuai kondisi yang dimiliki CUPK kala itu. Tempat pelayanan pun (kantor) masih menumpang di salah satu ruangan milik Yayasan Karya Sosial Pancur Kasih.
[caption id="attachment_400143" align="aligncenter" width="448" caption="undangan RAT CUPK (foto edi petebang)"]
CU ini oleh AR.Mecer, pendiri utama, beserta pendiri lainnya, diberi nama Pancur Kasih; dari kata “pancur” dan “kasih”. Menurut pendirinya, pancur ini adalah simbol wadah untuk menampung kekuatan (menampung air) yang sedikit sehingga menjadi ekuatan yang besar lalu kemudian dialirkan sehingga mampu memberi kehidupan bagi petani/masyarakat. Agar aliran kekuatan ini benar-benar menolong, mensejahterakan rakyat kebanyakan yang berkesulitan hidup, maka “air”, “kekuatan” yang dialirkan tersebut harusnya dengan semangat cinta kasih. Itulah “pancuran kasih”. Sebagai anggota saya berharap agar CU Pancur Kasih terus memelihara filosofi “pancuran kasih” ini.
Selamat atas kerja keras pengurus, pengawas dan manajemen CUPK sehingga CUPK tetap eksis di tengah banyaknya CU. Dengan inovasi profesionalitas dari seluruh aktivis CUPK, niscaya, CUPK akan terus menjadi tempat “pelayan investasi sejati” sesuai brand-nya, bagi masyarakat Kalimantan Barat.***
Pontianak, 28 Feb,2015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H