Saya membaca artikel saudara mengenai sekolah di sedes yang berasrama. Di ambarawa ya pak? Bagaimana pengalaman anak bapak selama sekolah dan tinggal di asrama?apakah dgn tinggal di asrama dapat membawa perubahan yg lebih baik utk anak? Apakah biaya sekolah disana terjangkau? Anak saya skrg msh kelas 8,tapi saya sdh mulai mencari2sekolah yang kiranya cocok utk bakat dan kemampuanya. Terima kasih atas kesediaan bapak membaca email saya.
Salam, Ester.
Salam kenal..Saya ibu Ratna dari Bandar Lampung..saya ingin menyekolahkan anak saya di SMA Sedes Bedono..saat ini anak saya masih duduk di kelas 8. Kebetulan ketika sedang browsing, saya membaca tulisan bapak/ibu di kompasiana. Oleh karena itu, saya ingin sekali agar bapak/ibu mau berbagi informasi dengan kami. Ada beberapa hal yg ingin saya tanyakan mengenai sekolah tersebut, tetapi mohon maaf sebelumnya jika pertanyaan saya agak banyak..
1. Berapa kira2 UPP, SPP, uang asrama & biaya makan per bulannya?; 2. Brp orang/kamar yg tinggal dlm asrama?; 3. Menurut pengamatan bpk/ibu dan dari pengakuan anak bpk/ibu..sejauh mana pendampingan siswa di asrama? Karena mungkin anak mempunyai keterbatasan dlm menangkap pelajaran d sekolah..kemana siswa bisa berkonsultasi selama di asrama? Adakah guru pendamping pada jam belajar di asrama?; 4. Apakah ada senioritas di asrama..seperti perploncoan, begitu?; 5. Secara umum..apakah guru2 di sana cukup perhatian pada siswa? Sementara baru itu dulu bpk/ibu pertanyaan saya.
Trima kasih sebelumnya.
Tulisan saya tentang sma sedes sapientiae, bedono di kompasiana tanggal 18 Juli 2014 ini menarik pembaca. Sampai hari ini (3/7/2016) sudah dibaca 1,099 kali. Menariknya, dibanding artikel lain, dari 72 artikel saya di kompasiana, artikel inilah yang paling banyak mendapata respon email. Dua email diatas adalah diantara belasan email yang saya terima dari pembaca. Â
Pada umumnya para pembaca yang mengirim email mau mendapat sharing tentang "keberhasilan" siswa yang disekolahkan di sma sedes bedono (supaya tidak keliru, ada juga sma sedes di semarang). Mereka mau mendapat kepastian tentang perubahan anaknya. Tentu yang dimaksud keberhasilan bukan hanya akademik, tetapi juga mental spiritual peserta didik.
Tentang pertanyaan bu Ester, pengalaman anak kami, pasti ada perubahan menjadi lebih baik dengan tinggal di asrama, terutama soal aspek sosialnya, rasa solider. Tentang biaya sebenarnya relatif. Bahkan bisa dikatakan terjangkau. Sebelum memutuskan menyekolahkan anak kami, kami sudah menghitung biaya jika tinggal di rumah sendiri lalu bermotor ke sekolah, biaya jajan, dll; kurang lebih dengan biaya di asrama. Yang pasti aman dari ancaman lalu lintas.
Menjawab pertanyaan ibu Ratna di bandar lampung, tentu tidak ada lagi perpeloncoan di asrama maupun di sekolah. Penerimaan siswa baru lebih banyak pengenalan sekolah dan ada lucu-lucuan sebagai hiburan. Soal perhatian guru, karena siswanya per kelas tidak banyak, 30 an siswa--jurusan IPA lebih sedikit lagi) tentu perhatian guru bagus.
Tentu banyak sekolah bagus secara akademik maupun non akademik. Namun sekolah yang terintegrasi dengan asrama seperti sma sedes bedono sangatlah sedikit. Di sma sedes, jika dikeluarkan dari asrama, otomatis dikeluarkan dari sekolah. Sebaliknya jika dikeluarkan dari sekolah juga dikeluarkan dari asrama (kecuali yang tidak tinggal di asrama--ada juga siswa yang tidak tinggal di asrama).
Meski tinggal di asrama, tentu kewajiban orang tua jangan dilupakan. Minimal setahun sekali berkunjung ke asrama agar tahu senyatanya kondisi di sana.
Selain asrama putra, di sma sedes tersedia juga asrama putri yang letaknya di luar komplek sekolah, sekitar 100 meter saja jaraknya dengan sekolah (kalau asrama putra di dalam kompleks sekolah) .
Informasi lebih update bisa diakses di situs http://www.sedesbedono.sch.id/