Mohon tunggu...
Epetebang
Epetebang Mohon Tunggu... Wiraswasta - untaian literasi perjalanan indah & bahagiaku

credit union, musik, traveling & writing

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Uskup Agung Pontianak Prihatin dengan Kasus CU di Kalbar

6 Oktober 2021   20:33 Diperbarui: 6 Oktober 2021   20:49 5374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mgr. Agustinus Agus, Uskup Agung Pontianak (foto: Komsos KAP)

Sejak awal tahun ini, tiga koperasi simpan pinjam Credit Union (KSP-CU) yang terbesar dari sisi aset dan anggota di Indonesia, yakni KSP CU Lantang Tipo, KSP CU Pancur Kasih dan KSP CU Keling Kumang, diminta keterangan atau diperiksa oleh Kepolisian Daerah Kalimantan Barat.  

Menanggapi berita-berita tentang masalah yang dihadapi CU Keling Kumang, Lantang Tipo dan Pancur Kasih, tersebut, hari ini, Rabu 6 Oktober 2021, Uskup Agung POntianak, Mgr. Agustinus Agus menyampaikan pernyataan keprihatinan beliau sebagai gembala umat Katolik di Provinsi Kalimantan Barat. 

Berikut saya kutipkan pernyataan beliau seutuhnya, yang juga sudah dimuat disejumlah media massa. 

Menanggapi berita-berita tentang masalah yang dihadapi CU Keling Kumang, CU Lantang Tipo dan CU Pancur Kasih, tersebut, saya sebagai Uskup Agung Pontianak merasa sangat prihatin.

Lahirnya CU di Kalimantan Barat adalah atas inisiatif Gereja Katolik, oleh karena itu bukan secara kebetulan bahwa saya diundang untuk meresmikan Kantor Pusat CU Keling Kumang di Tapang Sambas, Kabupaten Sekadau, CU Lantang Tipo di Bodok Kabupaten Sanggau dan tahun 2021 yang lalu Kantor Pusat CU Pancur Kasih di Pontianak.

CU Lantang Tipo, didirikan 2 Februari 1976, dengan 209.659 anggota, 667 karyawan dengan asset Rp.3,3 triliun lebih. CU Pancur Kasih, didirikan 28 Mei 1987, dengan 176.851 anggota, karyawan 428 org dan asset Rp.2,7 triliun. CU Keling Kumang, didirikan 26 Maret 1993, dengan 190.232 anggota, 624 karyawan dan asset sebesar Rp.1,7 triliun.

Gereja Katolik Kalimantan Barat menggagas lahirnya CU ini didorong atas keprihatinan gereja terhadap kelompok yang tersingkir, miskin dan terpinggirkan (Ajaran Sosial Gereja Katolik " Option for the poor") tanpa pandang bulu.

Dalam perjalanan waktu, Gereja mengalami sendiri peran positif dan berbuah baik yang dilakukan oleh CU, terutama dalam masa pandemi ini. Gereja menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini.

Oleh karena itu pihak gereja selalu pada posisi mengingatkan kalau ada yang salah atau keliru, atau tidak berjalan pada relnya. Gereja menjauhi posisi mencari kesalahan. Kepentingan orang banyak (bonum commune) selalu di kedepankan.

Saya mendoakan agar masalah yang dihadapi CU bisa diselesaikan dengan ber-keadilan dan penuh damai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun