Tanggal 28 Juni 197o adalah hari Minggu; bertepatan hari minggu juga dalam tahun 2020. Menurut kalender China, orang yang lahir pada tanggal itu memiliki shio anjing logam dengan zodiak cancer.
Dalam primbon Jawa (primbon.com), orang yang lahir pada hari minggu ini memiliki pribadi yang kuat, dan diakui memiliki kemampuan di bidang apa saja yang digeluti. Sifat orang yang lahir pada hari ini (ahad pahing, 28 Juni 1970) Â adalah orang yang memiliki hati yang terang, terbuka bagi orang lain , berani berkorban untuk kepentingan orang lain; mencintai lingkungan hidup, keindahan dan kebersihan.
Hari ini, 28 Juni 2020, bertepatan dengan hari minggu, sama seperti hari kelahiran saya dan istimewanya, hari ini usiaku pas 50 tahun. Hore...aku memasuki usia emas. Di beberapa daerah, usia 50 tahun adalah hal yang istimewa. Misalnya di Swedia, 50 tahun adalah usia yang spesial dan ideal dalam sebuah pencapaian tujuan hidup.Â
Saya kutip dari situs https://ajheris.com, keistimewaan usia emas tersebut digambarkan dalam sebuah ilustrasi yang dikenal dengan istilah lderstrappa. Yakni grafik tangga yang menggambarkan pertumbuhan  usia manusia mulai dari kecil, dewasa, tua, hingga lanjut usia.Â
Bagi saya, dan bagi pembaca pun, pasti usia 50 tahun terasa istimewa. Seperti mendaki puncak gunung, setelah itu mulai pelan-pelan menuruninya. Â
Yang paling istimewa adalah di usia emas ini, terjadi pandemi virus corona covid-19 yang melanda seluruh dunia; ratusan ribu nyawa melayang; di tempat tinggal saya tergolong zona merah. Inilah pertama kalinya dalam hidup saya ulang tahun dalam suasana yang sulit dilukiskan, antara berani dan takut karena ancaman virus covid19. Â
Banyak sukacita, tanpa perlu membesar-besarkan hal-hal yang agak kecut, yang saya alami selama 50 tahun, tidak muat untuk dituliskan. Pada momentum ini, saya pertama, mengucap suukur kepada Tuhan karena atas kehendaknya, atas penugasannya lah saya hadir di dunia ini. Ulang tahun kali ini bisa berkumpul bersama dua anak kami yang tahun2 sebelumnya tidak di rumah karena studi di luar pulau. Terima kasih kepada teman sehidup semati saya, Yeth; kepada tiga anak kami: raja, acta,ghuru; kepada apaq dan umaq yang masih sehat walafiat di kampung sana.Â
Pada momen usia emas ini juga, apalagi raga mulai melemah, saya tidak henti-hentinya mohon perlindungan, bantuan, tumpangan jalan dari Duwata, dari Sang Agung agar selalu dimampukan menjadi suami, orang tua, rekan kerja dan warga, umat di mana pun saya berada.
Tiga bulan terakhir kami di keluarga selalu mendaraskan Mazmur 23 sebagai wujud kepasrahan seklaigus optimisme kami bersama Sang Agung, seperti tersurat berikut.
TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.