Setiap tahun, pada tanggal 17 Oktober 2019, di seluruh dunia dirayakan Hari Credit Union Internasional. Gerakan pemberdayaan yang didirikan oleh Fredrich Willem Raiffeisen, seorang walikota di Jerman, telah terbukti nyata meningkatkan harkat dan martabat ratusan juta orang/anggotanya di seluruh dunia. Karena peran credit union yang luar biasa inilah, Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkan credit union sebagai warisan tak benda.
Credit union adalah salah satu jenis koperasi yang mempunyai struktur berjenjang, dari primer, sekunder, nasional, Asia dan dunia. Saat ini (2019) ada 89,026 credit union di 117 negara dunia sejak tahun 1818 dengan anggota 261 juta orang dan aset USD 2,115,016,371,443[2]. Di Indonesia terdapat 857 credit union dengan anggota 3.045.786 orang dan aset Rp 31 triliun (2018) yang tersebar di seluruh provinsi Indonesia[3].Â
Di Kalimantan Barat terdapat 1,8 juta orang anggota (32,7% dari total penduduk Kalbar 5,5 juta jiwa) yang tersebar di 56 credit union. Total aset dari 56 credit union tersebut sampai Juli 2019 mencapai Rp.15,3 triliun. Ke-56 credit union tersebut tergabung dalam empat Pusat Koperasi Kredit (Puskopdit). Yakni Puskopdit BKCU Kalimantan, Puskopdit Kapuas, Puskopdit Khatulistiwa dan Puskopdit Borneo. Puskopdit BKCU Kalimantan adalah koperasi kredit sekunder terbesar di Indonesia per 31 Desember 2018 dengan 44 CU anggota yang tersebar di 18 provinsi dengan anggota 475.645 orang; aset anggota Rp 7 triliun; 1.800 orang staf.
 Kalimantan Barat adalah surganya credit union; credit union identik dengan Kalimantan Barat. Masyarakat/kelompok dari seluruh Indonesia bahkan luar negeri, belajar dari keberhasilan credit union di Kalimantan Barat. Tidak heran, anggota (CU primer) dari Puskopdit BKCU Kalimantan yang berpusat di Pontianak ada di Nias, Batam, Jombang, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Jakarta, Flores, Maumere, Larantuka, Atambua, Toraja, Makasar, Palu, Kendari, Toraja, Ambon, hingga Papua (Merauke, Manokwari, Agat) karena belajar dari Kalimantan Barat.
Wadah pemberdayaan umat yang awalnya (tahun 1970) diinisiasi Gereja Katolik ini , namun bisa diterima masyarakat dari semua agama, karena di dalamnya terdapat nilai-nilai kemanusiaan universal dengan semboyan "saya susah anda bantu; anda susah saya bantu" (peoples helping peoples help themselves).
Koperasi credit union adalah lembaga pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui kegiatan pendidikan, pelatihan dan usaha simpan pinjam. Mengapa credit union mempunyai peran penting dalam proses perdamaian di Kalimantan Barat? Karena melalui wadah ini orang, masyarakat Kalimantan Barat, tanpa memandang suku, agama, golongan, ras, warna kulit, dan perbedaan lainnya menyatu di dalamnya sebagai anggotanya. Ada delapan nilai moral yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh seluruh anggota credit union[4]. Yakni kejujuran, keterbukaan, menolong diri sendiri, tanggung jawab, demokrasi, persamaan, keadilan, kesetiakawanan.
Eksistensi dan kontribusi credit union yang sangat nyata dalam pemberantasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di seluruh dunia.
Selamat merayakan hari credit union dunia saya sampaikan kepada seluruh anggota, pengurus, pengawas, penasihat, kelompok inti, komite, staf/manajemen credit union di seluruh Indonesia dan dimanapun berada; khusus kepada seluruh anggota, pengurus, pengawas, penasihat, kelompok inti, komite, staf/manajemen 44 credit union anggota Puskopdit BKCU Kalimantan.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H