Nuklir....sesuatu yang jarang dibicarakan orang dan sedikt orang yang mau menggelutinya. Memang nuklir adalah sektor yang sangat strategis bagi kepentingan negara karena itu diatur dengan ketat oleh pemerintah.Â
Entah dapat inspirasi dari mana, putra kami Raja Nanga Petebang, yang tahun ini lulus dari SMA Sedes Sapientiae, Bedono, Semarang (Jateng), mau melanjutkan studi di ekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN), di bawah BATAN, Yogyakarta. Saya pun mencari berbagai sumber bacaan STTN, nuklir, bagaimana peluang kerjanya dan bagaimana resikonya. Ternyata, dalam skala kecil dan terbatas, pengetahuan, ilmu tentang nuklir ini dipraktekkan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dalam industri pertambangan, pabrik-pabrik kimia, rumah sakit, industir obat-obatan dan sebagainya.
Saya dan isteri pun akhirnya setuju Raja tes di STTN karena peluang kerja lebih luas dan disiplin ilmu ini langka. Puji Tuhan, dia lolos di STTN jurusan Elektronika Instrumentasi (Elin). Persaingannya sangat ketat. Ada 1.400 orang yang mendaftar; hanya 100 orang yang lulus. Puji Tuhan lagi, SBMPTN di Fakultas Pertambangan UPN Veteran juga lulus. Namun karena dia semangat mau kuliah di jurusan nuklir, maka yang diambil di STTN.
Setelah lulus, daftar ulang dikirim via elekstronik dan pos, hari ini, Senin 17 Juli 2017, saya dan Raja menyelesaikan seluruh urusan daftar ulang dan resmilah Raja sebagai mahasiswa STTN. Terima kasih kepada sekurit, staf administrasi STTN yang ramah melayani kami hari ini.
Selamat belajar Nak. Doa dan support kami orang tua selalu menyertai perjuanganmu. Semoga bisa selesai tepat wakatu dan dengan nilai yang memuaskan. Siapa tahu kelak bisa mengelola tambang uranium di kampung halaman kita di Kalimantan Barat. Di kalimantan Barat terdapat salah satu lokasi tambang uranium, yakni di bukit Kalan, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat. Uranium adalah bahan baku untuk pembuatan energi nuklir, seperti pembangkit listrik.***
Jalan Kledokan 1, Sleman, Yogya 17/7
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H