Mohon tunggu...
Epetebang
Epetebang Mohon Tunggu... Wiraswasta - untaian literasi perjalanan indah & bahagiaku

credit union, musik, traveling & writing

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hore… Unas Tidak Mutlak Lagi

11 Februari 2011   03:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:42 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Insentif dana itu diberikan pada kabupaten/kota dengan persentase kelulusan siswa kurang dari 80 persen. Selain dana, pemerintah juga melakukan intervensi program peningkatan kompetensi guru dan remedial. "Tidak ada target khusus kelulusan siswa. Targetnya kejujuran pelaksanaan UN. Itu yang lebih mahal karena dari angka kelulusan tahun lalu sudah 99 persen," kata Nuh.

Menurut Wakil Mendiknas Fasli Jalal, meski sudah memiliki panduan rencana Unas satuan pendidikan dasar dan menengah tahun ajaran 2010/2011 yang baru, Kemendiknas tetap menggunakan standar nilai yang sama dengan tahun lalu yakni 5,5 pada setiap mata pelajaran. Penentuan standar nilai itu belum bisa dinaikkan hingga standar pelayanan minimun (SPM) pendidikan di setiap daerah sudah sama.

Mata pelajaran yang masih menjadi momok siswa adalah Matematika. Makanya dalam UASBN hampir tiap sekolah memasang batas standar kelulusan minimal (SKM) sangat rendah. Jauh lebih rendah dari dua mata pelajaran lainnya, yaitu Bahasa Indonesia dan IPA.

Banyak guru khawatir, pelajaran ini bisa menjatuhkan siswa. Apalagi di sekolah yang sarana prasarananya masih di bawah Sekolah Standar Nasional (SSN), nilai SKM Matematika ditentukan hanya sekitar 3,3. Jauh lebih rendah dari dua mata pelajaran lainnya yaitu IPA dengan nilai 4 dan Bahasa Indonesia sebesar 6.

Unas di Kalbar

Di Kalbar, Dinas Pendidikan Provinsi dan kabupaten/kota sudah mempersiapkan sejumlah upaya agar siswa bisa mendapatkan nilai terbaik dari Unas. Untuk mempersiapkan siswa agar lulus UASBN, sejumlah kabupaten telah dan akan melaksanakan try out. Namun tidak semua daerah bisa melaksanakan try out ini karena ketiadaan dana, misalnya di Kabupaten Landak. "Anggaran Disdik pada 2011 ini berkurang sampai 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 9 miliar. Terpaksa kita tidak bisa mengadakan try out untuk menghadapi ujian nasional pada tahun ini,"terang Kabid Dikmen Disdik Landak, Saul Ngange, kepada Tribun (9/1/11).

Untuk mengatasi hal tersebut, terpaksa pihaknya meminta kepada masing-masing sekolah untuk menambah jam pelajaran. Setiap kepala sekolah akan dikumpulkan untuk membahas persoalan ini. Ongkos try out lumayan tinggi. Paling tidak memakan dana Rp 800 juta dalam satu kali kegiatan.

Di Kotamadia Pontianak jumlah siswa yang mengikuti UASBN tahun 2011 untuk SMA/MA/SMK terdapat 8.786 siswa (5.534 siswa SMA/MA dan 3.252 siswa SMK); tingkat SMP/MTs sejumlah 9.525 siswa dan tingkat SD/MI sebanyak 10.219 siswa. SD Negeri 7.124 siswa dari 115 sekolah, SD swasta 2.218 siswa dari 35 sekolah, MI Negeri 401 orang dari 3 sekolah, MI swasta 525 siswa dari 22 sekolah dan SLB 23 dari 2 sekolah.

Masuk PTN

Bersamaan dengan perubahan kebijakan Unas, Kemendiknas juga mengumumkan sistem baru penerimaan mahasiswa melalui seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNM PTN). Kemendiknas merumuskan pelaksanaan ujian masuk PTN tahun ini menggunakan dua jalur. Yakni, jalur undangan dan seleksi tulis. Hal itu disesuaikan dengan implementasi Peraturan Pemerintah No 66 Tahun 2010 dan Permendiknas No 34 Tahun 2010.

Ketua Panitia SNM PTN Herry Suhardiyanto mengatakan, hingga kini ada 60 PTN yang mendaftar untuk berpartisipasi dalam seleksi nasional tersebut. Calon mahasiswa yang akan mengikuti seleksi tahun ini diperkirakan hampir 800 ribu atau sekitar dua kali lipat daripada SNM PTN 2010. Namun, daya tampung PTN hanya 120 ribu kursi. Di antara jumlah itu, 80 ribu kursi disediakan untuk jalur seleksi tulis dan 40 ribu kursi melalui jalur undangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun