Awal tahun 2015 ini saya mendapat tantangan yang unik. Dalam rapat Dewan Paroki Stella Maris akhir November 2014, saya didaulat untuk mengkordinir seminar motivasi. Kalau seminar biasa,orang diundang dan tanpa harus membayar, sudah biasa saya lakukan, sudah puluhan kali. Nah, yang berbayar ini yang belum pernah. Apalagi untuk masyarakat kota Pontianak khususnya danKalbar pada umumnya, seminar sejenis ini belumlah lazim. Yang lazim justru seminar dimana pesertanya diberi transpor pulang atau bingkisan produk.Dan bukantanggung-tanggung, target peserta 400 orang dengan harga tiket Rp.150.000 per orang.
Di tengah keraguan akan keberhasilan seminar ini,saya dan tim (kami 10 orang) berkeyakinan (lebih tepatnya mensugesti diri) bahwa apa pun kalau dilakukan untuk Tuhan,pasti ada jalan keluar. [caption id="attachment_394332" align="aligncenter" width="448" caption="Peserta tua,muda antusias mengikuti seminar"][/caption]
Langkah pertama yang kami lakukan adalah diskusi dengan narasumber untuk memilih tema yang pas dengan kondisi kekinian masyarakat Kalimantan Barat.Disepakatilah temanya "Revolusi mental untuk sukses dan bahagia".
Berikutnya adalah melakukan promosi/informasi dengan cara yang murah meriah tetapi bisa menjangkau banyak orang. Yakni mengumumkan di sepuluh gereja Katolik di kota POntianak dan Sungai Ambawang; menempel stiker di papan pengumuman di 10 gereja; mendistribusikan brosur di 10 gereja; iklan di majalh Duta milik keuskupan Agung Pontianak, iklan di Tabloid Arue, iklan baris di koran AP Post (koran terluas peredarannya di Kalbar) selama 7 hari; memasang spanduk di 7 tempat strategis. Tidak lupa media sosial (facebook, twitter, bbm) kami manfaatkan; juga sms. Selain upaya itu, secara langsung (face to face) kami bertemu banyak orang,mitra untuk menawarkan tiketnya.
Tiga hari sebelum hari H, kami rapat dan betapa terkejut, ternyata baru ada 150 orang. Kerja keras dan dengan bantuan banyak pihak, termasuk narasumber, pas sehari sebelum pelaksanaan seminar kami mendapat 250 peserta.
Hari H pun tiba. Selasa 6 Januari 2015, bertempat di Restoran Gajahmada, Jalan Gajahmada Pontianak seminar ini dilaksanakan. Narasumber seminar ini adalah Anthony Dio Martin, seorang motivator terkenal Indonesia. Pak Martin, demikian ia biasa disapa, semasa SD Kanisius dan SMP Suster, rajin menjadi putra altar.Kini ia bermukim di Jakarta namun menunjukkan perhatiannya yang sangat besar untuk pembangunan Gereja Stella Maris. Kalau dalam seminar lainnya beliau dibayar mahal, untuk seminar dalam rangka penggalangan dana pembangunan gereja ini, beliau tidak meminta bayaran.
[caption id="attachment_394331" align="aligncenter" width="448" caption="Anthony Dio Martin"]
Luar biasa, untuk kali pertamanya kegiatan seperti ini di Pontianak, ada 280 orang peserta yang hadir memenuhi aula lantai 2 Restoran Gajahmada. Ditambah panitia dan undangan, total ada 300 orang yang mengikuti seminar ini.
Seluruh dana yang didapat dari penjualan tiket dan sponsor (dari Puskopdit BKCU Kalimantan, CU Pancur Kasih, CU Stella Maris, CU Khatulistiwa Bakti) disumbangkan untuk pembangunan gereja Stella Maris. Di akhir acara Pak Martin memimpin penggalangan dana melalui amplop-amplop sumbangan. Total dana yang terkumpul dari penjualan tiket, sponsor dan sumbangan berjumlah Rp.90 juta.
[caption id="attachment_394333" align="aligncenter" width="435" caption="Ketua OC seminar"]
"Apa yang dilakukan Pak Martin semoga menjadi inspirasi bagi umat Paroki Stella Maris, baik yang sudah tidak di Pontianak maupun yang masih di Pontianak untuk peduli dan membantu mencarikan dana bagi pembangunan gereja ini,"ujarnya P. Servi,MSC, Pastor Paroki Stella Maris yang hadir dalam seminar tersebut.****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H