Berbaju putih dan bercelana hitam, berjejer dua baris, satu persatu, sebanyak 254 umat maju ke hadapan Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus, Pr. Setelah diberi tanda salib di dahi dengan minyak, "plak" satu tamparan Pak Uskup mendarat di pipi kiri mereka. Kegembiraan menghiasi wajah-wajah mereka.Â
Tamparan Yang Mulai Uskup Agus tersebut bukanlah amarah, tapi berkat dan simbol bahwa umat-umat tersebut telah menerima sakramen krisma. Penerimaan sakramen krisma yang dilakukan dua tahun sekali di paroki kami, Paroki Stella Maris, Siantan, Pontianak Utara pada hari Sabtu (1/10) tersebut diberikan kepada 254 orang; mulai dari usia kelas 2 SLTP hingga orang tua. Inilah rekor terbanyak penerima sakramen krisma di paroki kami. Sebelum menerima sakramen krisma, mereka terlebih dahulu belajar memperdalam ajaran agama Katolik sekitar 3 bulan. Â
Didalam sakramen Krisma, kita menerima  "Kepenuhan Roh Kudus" sehingga kita dapat secara penuh dan aktif  berkarya dalam Gereja. bandingkan dengan para rasul yang menerima Roh  Kudus saat Pantekosta, sebelum peristiwa Pantekosta mereka sudah  menerima Roh Kudus (lihat Yoh 20:22) tetapi mereka baru 'aktif' sesudah  Pantekosta. Demikian juga  halnya dengan kita karena sebenarnya Roh  Kuduspun sudah kita terima saat Permandian, yaitu Roh yang menjadikan  kita Anak-Anak Allah, dan yang membersihkan kita dari Dosa Asal (lebih  Jelasnya lihat tentang  Sakramen Babtis). Itulah disebutkan bahwa Sakramen Babtis adalah Sakramen Paskah dan Sakramen Krisma adalah Sakramen Pantekosta (lihat situt www.katolik.org).
Mgr. Agus dalam khotbahnya meminta agar umat yang sudah menerima sakramen Krisma menjadi dewasa. "Dewasa dalam artian mampu menjadi Kristus sebagai pembimbing setiap langkah hidup. Dewasa dalam artian mampu melawan godaan untuk berbuat kejahatan; mampu melawan cobaan untuk melakukan hal-hal yang merusak nilai-nilai manusiawi dan kehidupan"pinta Mbr. Agus.
Secara khusus Uskup Agung Pontianak yang juga Uskup Sintang ini meminta umat, terutama yang muda, agar menjauhi dan jangan sekali-kali mencoba memakai narkotika dan obat-obat berbahaya (Narkotika).Â
Selesai misa penerimaan sakramen krisma dilakukan ramah tamah, makan bersama di aula paroki. Terima kasih kepada seluruh Tim yang telah membimbing dan mengajar para penerima sakramen krisma. Selamat untuk seluruh umat stella maris yang menerima sakramen krisma. Semoga semakin teguh imannya.*** Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H