Mohon tunggu...
Jalal Wangsi
Jalal Wangsi Mohon Tunggu... -

Saya Adalah Seorang Mahasiswa Fakultas Hukum Univeristas Islam Jakarta / Kader Himpunan Mahasiswa Islam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pentingnya Reformasi Kultural Kab. Buton Menuju Kab. Buton Adil, Sejahtera, dan Aman

21 Juli 2013   12:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:15 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu persoalan penting dan genting di kabupaten buton saat ini adalah bagaimana membangun serta memperbaiki kultur yang negatif menjadi positif. Masyarakat kini semakin sadar bahwa kultur (budaya) adalah salah satu jembatan untuk meraih kehidupan masa depan yang lebih baik, membangun kultur yang positif tentu menjadi sebuah kebutuhan, tuntutan dan harapan seluruh lapisan masyarakat buton.

Kultural (budaya)  adalah sebagai suatu sistem yang memiliki aspek pokok yang sangat berkaitan erat dengan masyarakat Kabupaten Buton. Membangun kabupaten buton yang lebih maju bukan saja dilihat dari berapa banyak sarana dan prasaran  yang dibangun, berapa banyak kegiatan-kegiatan yang direalisasian, akan tetapi salah satu faktor yang tidak kalah pentingnya adalah faktor yang menjadi penentu dalam membangun kabupaten buton yang lebih maju lagi. Faktor tersebut aadah fator budaya.  Sudah barang tentu pilihan dalam membangun atau memperbaiki kultur atau budaya yang negatif menjadi kultur atau budaya yang positif tersebut tidak salah lagi. Karena, sejauh ini bukti-bukti telah menunjukkan, bahwa sasaran peningkatan pada aspek sarana/prasarana saja tidak cukup. faktor dalam membangun kabupaten buton ternyata tidak hanya dalam wujud fisik saja, akan tetapi perlu dibarengi dengan pendekatan non fisik yakni dengan membangun dan mengembangkan kultur yang positif.. Dengan demikian, sudah saatnya masyarakat Kab. Buton, khususnya para anak-anak muda Kab. Buton yang gagah & pemberani, marilah kita tinggal kultur kita yang akan membawa dampak yang sangat negatif di Kab. Buton yang kita cintai ini, seperti Judi, Mabok, dan lain-lainnya, sudah saatnya kita bersama-sama bahu membahu dalam memperbaiki dan bahkan merubah kultur-kultur (budaya) yang negatif itu menjadi kultur yang positif, seperti menjunjung tinggi Nilai-Nilai Religius, Norma Sosial, Etika dan Moral. Sehingga Kab. Buton yang kita cintai ini akan memjadi sebuah Kabupaten yang terbilang sangat maju, bukan hanya maju dalam dalam sarana dan prasarana saja akan tetapi maju dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan yang positif. Kultur yang positif tentu membangkitkan semangat terus maju, dorongan bekerja keras, dan tidak mudah mengeluh serta akan membawa kesuksesan bagi masyarakat Kab. Buton dibandingkan dengan masyarakat di Kabupaten-Kabupaten yang lain. Tentu kita menyadari bahwa dalam melakukan perubahan kultur yang negatif menjadi kultur yang positif tidak bisa hanya melalui ceramah, slogan, ataupun berupa himbauan saja, akan tetapi diperluakan kesungguhan hati dan komitmen yang sangat kuat yang dilaksanakan secara konsisten dengan program-program aksi yang konkrit dan strategis, pembiasaan, dan keteladanan, baik melalui pendekatan struktural maupun kultural. Tentu yang akan melakukan itu semua adalah para tokoh intelektual muda asli daerah  Kab. Buton saat ini. Mereka adalah Jasman Harun Spd., Wa Ode Himawati., Serta Drs. Safiudin. Mereka-mereka ini adalah para tokoh cendikiawan muda Kab. Buton yang mempunyai kesungguhan hati, komitmen yang kuat serta konsisten untuk melakukan perubahan di Kab. Buton yang dimulai dari perubahan kultural sampai kepada perubahan dalam membangun sarana dan prasarana yang lebih memadai lagi bagi masyarakat Kab. Buton. Kesungguhan Hati, Komitmen yang kuat serta Konsisten dalam membangun Kab. Buton yang lebih maju dan Progres telah membuat ketiga tokoh muda itu yakni Jasman Harun Spd., Wa Ode Himawati., Serta Drs. Safiudin telah memberanikan diri bertarung dalam kanca politik lokal, yaitu sebagai Calon Anggota DPRD Dapil Kab. Buton. Yakni Jasman Harun Spd dari Partai Demokrat (PD), Wa Ode Himawati dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) , Serta Drs. Safiudin dari Partai Amanat Nasional (PAN). Katiga Tokoh Intelektual muda Kab. Buton ini tentu berasal dari partai yang berbeda namun satu dalam daerah pemilihan yang sama. Pendekatan Katiga tokoh ini dalam melakukan perubahan di Kab. Buton yakni dimulai dari pendekatan struktural dengan membuat kesepakatan berupa regulasi (peraturan daerah dll) yang mengikutsertakan anak-anak muda Kab. Buton dan  seluruh warga Kab. Buton dengan mengadakan program-program yang progresif sehingga lambat laun akan menjadi budaya/karakter, sedangkan pendekatan kultural melalui interaksi dengan menanamkan nilai-nilai religius, sikap dan prilaku yang santun yang diintegrasikan pada setiap mata pelajaran dan/atau melalui kegiatan-kegiatan yang akan melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat sehingga Kab. Buton akan menjadi satu-satunya Kabupaten yang Adil, Sejahtera dan Aman. Dengan Demikian, Sudah saatnya kita membawa perubahan bagi Kab. Buton yang kita cintai ini dengan cara mendudukkan ketiga Calon Anggota DPRD itu di kursi dewan nanti. Karena ketiga tokoh cendikiawan muda Kab. Buton itulah yang akan mengajak kita semua, dimulai dari anak-anak, para kaum muda serta seluruh masyarakat Buton menuju Kab. Buton yang ADIL, SEJAHTERA dan AMAN.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun