Membuka hari dengan menulis butuh energi dari dalam. Energi ini akanmenjadi cas bagi pikiran dan hati agar berkenan menuangkan perasaannya menjadi bulir-bulir kalimat berenergi.
Kalimat yang berenergi inilah yang diharapkan muncul dikala pagi. Disaat sang surya menumpahkan cahayanya diseluruh permukaan bumi. Penulis berharap mampu menyerap energi pagi dalam untaian kalimat yang bermakna.
Menulis dikala pagi mengajak supaya pikiran jadi sehat dan segar. Supaya pikiran sehat dan segar kita dianjurkan tidak lama-lama memendam pikiran segera alirkan secara sehat agar mengalirnya semakin deras.
Bukankah air, kalau tidak dialirkan ia cepat keruh, bau dan berubah warna. Begitu juga dengan ide, pikiran –ia akan keruh, bau dan kotor manakala tidak segera dibagi dan dishering dengan cara yang sehat.
Ada sebagian orang menulis akan semakin bergairah, hot bila ditemani secangkir kopi atau teh hangat. Mereka berharap tulisannya tidak saja mengalirkan energi tapi juga menebarkan kehangatan. Bukankah semua orang suka kehangatan.
Menulis dikala pagi berarti menulis semangat. Menulis optimisme dan uraian harapan. Kata orang bijak, harapan tanpa optimisme bisa menggembosi semangat.
Mari sahabat menyapa pagi dengan tulisan yang berenergi. Tulisan yang menebar semangat. Tulisan yang menyemai harapan dalam diri dan pikiran kita semua. Tulisan berenergi tentu bukan tulisan yang menyebar provokasi negatif alias bacaan yang tidak sehat.*
Baca :
Inspirasi Dahsyat dari Habibie Afsyah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H