Mohon tunggu...
Yusuf Tantowi
Yusuf Tantowi Mohon Tunggu... -

Menulis untuk Berkarya. Berpikir untuk Bertindak. Berbagi untuk Sesama. \r\n\r\nBuka http://yusuftantowi.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ali BD, Bupati Nyentrik Dibalek Retribusi Poligami Lombok Timur

18 Oktober 2014   20:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:32 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14136145641057466662

[caption id="attachment_348436" align="alignnone" width="780" caption="Bupati Lombok Timur H.Moch.Alin Bin Dahlan (foto kompas)"][/caption]

Ali BD, Bupati Nyentrik Dibalek Retribusi Poligami Lombok Timur-Bulan ini Bupati Lombok Timur Drs.H.Ali Bin Dahlan (Ali BD) kembali menyita perhatian publik. Kali ini yang menjadi obyek perhatian masyarakat adalah kebijakan Ali BD yang mengeluarkan peraturan bupati (Perbup) No.26 tahun 2014 tentang kewajiban PNS di Kabupaten Lombok Timur untuk menbayar retribusi sebesar 1 juta rupiah bagi PNS yang ingin berpoligami. Ini terkait dengan pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2013 tentang lain-lain pendapatan asli daerah.

Ali BD beralasan, Perbup itu dibuat bukan untuk menganjurkan atau mempermudah PNS untuk berpoligami. Kebijakan itu justru ia keluarkan untuk semakin memperberat syarat bagi seorang PNS yang berhasrat menambah istri. Ia juga menjelaskan, Perbup itu tetap mengacu kepada aturan diatasnya yang dikeluarkan oleh Depdagri tentang ketentuan dan syarat seorang PNS untuk bisa melakukan poligami.

Dengan adanya peraturan itu, Ali BD malah menambah beban PNS yang ingin berpoligami untuk membayar retribusi kepada daerah sebesar 1 juta rupiah. Bagi kalangan PNS uang sebesar itu tentu tidaklah terlalu besar. Yang sulit justru syarat poligami yang telah dibuat oleh pemerintah pusat.

Walau begitu, tetap saja kebijakan itu menuai pro kontra. Pro kontra itu bukan saja ikut diramaikan oleh media cetak dan elektronik di Lombo tapi juga menarek perhatian koran, online dan tv nasional. Metro Tv malah menayangkan berita tersebut berulang-ulang. Tidak itu saja, Metro Tv malah mengundang narasumber khusus membahas masalah tersebut.

Terlepas anda setuju atau tidak setuju dengan kebijakan retribusi poligami Ali BD tersebut, saya selaku orang Lombok Timur ingin mengajak anda lebih jauh mengenal siapa sosok Ali BD. Kalau warga Lombok, khususnya Lombok Timur-sosok Ali BD sudah tidak asing. Tingkah, statmen dan jejak rekam hidupnya sudah lama diketahui oleh masyarakat.

Melalui tulisan ini mungkin pembaca ingin tahu yang lebih tentang sosok Ali BD ditengah masyarakat Lombok Timur.

Siapa dan Bagaimana Ali BD

Ali BD lahir disebuah di Lombok Timur. Orang tuanya memberi nama yang sangat singkat yaitu Ali. Bapaknya bernama Dahlan. Supaya namanya tidak terlalu pendek dan nama Ali sudah banyak yang pakai, ditambahlah namanya menjadi Ali Bin Dahlan (Ali Anak Dahlan). Seiring kiprah Ali BD yang makin luas, nama Ali BD begitu melekat ditengah masyarakat.

Karir Ali BD dimulai ketika ia diangkat menjadi guru negeri oleh pemerintah. Salah satu sekolah tempatnya mengajar adalah Madrasah Aliah (MA) Maarif NU, Kota Mataram. Menurut mertua saya, ia pernah sama-sama mengajar di MA Maarif yang lokasinya berada di Jalan Pendidikan yang satu konflek dengan kantor PW. NU NTB.

Merasa tidak cocok menjadi PNS, Ali BD mengajukan permintaan pensiun dini kepada pemerintah. Setelah berhenti menjadi PNS, Ali BD malah mendirikan Lembaga Swadaya (LSM) yang diberi nama Yayasan Swadaya Masyarakat (YSM). YSM adalah LSM pertama di Lombok. Ali BD bisa disebut sebagai ‘dedengkotnya LSM di NTB. Banyak anak buah dan yuniornya di Lombok yangsukses di LSM. Ia pun sangat akrab dengan kalangan LSM.

Walau sudah berjalan puluhan tahun, proyek YSM masih berjalan sampai sekarang. YSM banyak bekerja didesa-desa miskin di Lombok. Mereka sering membagikan susu, roti, vitamin, obat, pakaian dan perlengkapan belajar kepada anak-anak usia sekolah yang tidak mampu. Termasuk kepada anak-anak yang mengalami mal nutrisi. Kalau dikalangan LSM tingkat nasional, Ali BD ini dibawah generasi Adi Sasono, Dawam Raharjo atau Gus Dur.

Setelah itu Ali BD membuat lembaga simpan pinjam modern. Ia konon mendapatkan bantuan dana dari luar negeri. Lembaga simpan pinjam ini lalu bermetamorposa menjadi Bank Segara Anak Kencana (BSK) yang telah memiliki aset milyaran rupiah. Nama Segara Anak diambil dari nama sebuah danau yang ada dikaki Gunung Rinjani, Danau Segara Anak. Kini BSK bukan saja tersebar diberbagai kecamatan di Mataram, Lombok Timur namun juga tersebar hampir disemua kecamatan dipulau Sumbawa. Disana namanya Bank Samawa Kencana (BSK).

Dibidang pendidikan Ali BD mendirikan Universitas Gunung Rinjani (UGR) yang berlokasi di Desa Anjani, Lombok Timur. Lagi-lagi Ali BD menamai lembaganya dengan nama lokal. Nama gunung tertinggi dipulau Lombok. Dengan berbagai kekurangan dan kelebihan kini UGR menjadi salah satu perguruan tinggi pilihan di Lombok Timur. Orang tua yang tidak mampu membiyayai kuliah anaknya diluar memilih UGR.

Tahun 2003 Ali BD mencalonkan diri sebagai Bupati Lombok Timur. Berpasangan dengan seorang tentara, Ali BD terpilih menjadi Bupati Lombok Timur periode 2003-2008. Juni 2006 ketika memimpin Lombok Timur inilah Ali BD mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) Zakat yang mewajibkan PNS di Lombok Timur untuk mengeluarkan 2,5 persen gajinya untuk zakat.

Kebijakan ini tentang oleh kalangan PNS khususnya guru negeri yang tergabung dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Penolakan kalangan guru ini cukup keras, mereka bukan hanya tidak terima gaji dipotong 2,5 persen tapi juga melakukan mogok mengajar dan demo besar-besaran menentang untuk kebijakan itu. Mereka sempat membakar 2 mobil pendukung Ali BD. Walau begitu Ali BD tidak bergeming, sampai akhir masa jabatannya ia menolak mencabut Perda Zakat tersebut.

Meski ditolak besar-besan oleh rebuan guru di Lombok Timur, kebijakan Ali itu banyak diapresiasi oleh berbagai kalangan. Lebih-lebih banyak lembaga pendidikan dan pantai asuhan yang mendapatkan dana bantuan dari zakat tersebut. Termasuk banyak pengurus Bazda dari daerah-daerah lain yang datang kesana untuk belajar bagaimana cara mengumpulkan dan mengelola dana zakat supaya lebih produktif.

Gerakan penolakan kalangan guru terhadap kebijakan Ali BD ini bukan saja menjadi bahan berita media massa lokal saja. Berita penolakan itu juga menghiasi media cetak, online dan tv nasional. Penolakan Perda Zakat oleh kalangan guru ini juga berperan menggagalkan langkah Ali BD memenangkan kursi bupati pada pencalonan kedua. Ia dikalahkan oleh pasangan Sukiman Azmi – Syamsul Lutfi (Sufi) yang didukung oleh NW Pancor.

Pada hal ketika itu Ali BD juga menjabat sebagai Ketua DPW PKB NTB. Di partai yang berbasis utama warga Nahdiyin ini Ali BD hanya menjabat beberap tahun karena saat itu PKB mengalami konflik berkepanjangan antara kubu Muhaimin Iskandar dengan Gus Dur. Ali BD sendiri sangat setia kepada Gus Dur. Maka ketika kubu Muhaimin menguasi PKB, Ali BD ikut tersingkar sebagai ketua.

Meski kalah pada pencalonan bupati, Ali BD bukanlah tipe orang yang cepat menyerah. Dalam dirinya sejak muda sudah ditanamkan mental pemenang bukan mental orang kalah. Ini bisa dibuktikan dengan terpilihnya kembali menjadi bupati Lombok Timur periode 2013-2018. Ia berhasil mengalahkan incomben Sukiman Azmi-Syamsul Lutfi yang dulu mengalahkan dia pada periode sebelumnya.

Dan yang membanggakan ternyata Ali BD berpasangan dengan Khairul Warisin maju melalui jalur independent atau perseorangan. Sementara lawan politiknya didukung semua partai besar termasuk Jamaah NW Pancor – ormas keagamaan yang memiliki jumlah pengikut paling besar di NTB. Toh dengan kecerdikan mendekati masyarakat ia berhasil menumbangkan pasangan incombent.

Ketika menjadi bupati Ali BD memang terkenal merakyat. Ia rajin turun kemasyarakat. Ketika bertemu masyarakat, penampilannya selalu sederhana. Ketika turun kemasyarakat, ia minta supaya tidak diterima dengan cara berlebihan. Saat turun, ia pun tidak pernah lupa memberikan bantuan kepada masyarakat. Hasil pembangunannya pun nyata dirasakan oleh masyarakat. Mulai dari jalan raya, infrastruktur irigasi dan menata pasar-pasar rakyat supaya lebih bersih dan teratur.

Yang unik pada waktu kampanye, beredar isi pidatonya disebuah tempat yang mengatakan bodoh orang Lombok Timur. ‘Wahai orang Lombok Timur, anda bodoh ya kulau tidak pilih saya.....”. Bila mendengar peryataan tersebut, sekilas Ali BD seolah menghina orang Lombok Timur sebgai orang-orang yang bodoh dan tolol. Walau demikian, toh sebagian besar warga Lombok Timur memberikan suaranya kepada Ali BD-Khairul Warisin (AlKhair). Kepada KPU, Ali melaporkan jumlah kekayaan pribadinya mencapai 14,8 miliar.

Sekarang setelah satu tahun memimpin Lombok Timur, Ali BD kembali membuat kebijakan tentang retribusi poligami sebesar 1 juta kepada PNS yang akan melakukan poligami. Tak urung kebijakan Ali BD ini kembali menimbulkan pro kontra. Tafsir dan intervensi kebijakan terebut bermacam-macam. Ada yang menganggap itu positif, sebagian lagi menilai itu kebijakan yang aneh dan tidak lazim. Para aktivis LSM perempuan di Mataram lalu melakukan konsolidasi dan akan melakukan aksi demo untuk menolak Perbup tersebut.

Di Balek kebijakannya yang selalu menuai kontroversi ditengah masyarakat, Ali BD adalah sosok yang selalu berpenampilan sederhana layaknya masyarakat umum kebanyakan. Ketika turun dimasyarakat, dia biasanya tidak suka membawa mobil dan anggota pengawal yang banyak. Ia biasa ditemani dua atau tiga orang. Selain itu menurut saya Ali memang sosok yang cerdas dan visioner. Ia tipe orang yang berani melawan arus seperti ikan salmon. Berani mengambil resiko dan tidak mudah diintervensi oleh orang.

Walau sikapnya nyentrik plus kontrevrsial itu ternyata masyarakat Lombok Timur lebih suka dipimpin Ali ketimbang bupati sebelumnya. Pada hal lawan politiknya selain didukung oleh partai-partai besar dan Ormas NW yang menurut kalkulasi diatas kertas, pasti menang. Tapi toh masyarakat Lotim kembali memilih Ali sebagai pemimpinnya.

Tak heran kalau sebagan pengamat dan aktivis menyebut Ali BD sebagai “sang pendobrak dari timur”. Sebutan itu muncul Wajar kalau ia memiliki nilai berita ketimbang tokoh-tokoh berpengaruh lainnya di Lombok.Ali BD, Bupati Nyentrik Dibalek Retribusi Poligami Lombok Timur **

Baca :

Marketing Inspiratif dari Bos Sidomuncul

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun