DUBRAK…” banting pintu kamar kostnya. Hari yang melelahkan.. ”getar bibirnya pelan. Sejurus Irul langsung nyalakan AC kamarnya. ia campakkan tas kerjanya, ia rebahkan badannya.. Wusss… angin sejuk langsung menampar tubuhnya. ia lihat jam di dinding, masih jam empat, masih ada satu jam lagi. Ucapnya pelan
ia baringkan badannya dikasur, dia hendak istirahat sejenak sebelum berangkat kuliah, rencana hatinya. Karena baginya waktu sangat bermanfaat dalam hidupnya, aktivitasnya cukup sibuk, pagi ia bekerja, sore hari ia kuliah. ia bekerja di sebuah perusahaan cukup besar di kota dumai itu, penghasilannya lebih dari cukup, maka dari itu, untuk sekolah adiknya, ia yang mengambil alih.
Tidit…tidit…Tidurku terganggu dengan dering HPnya. Ada sms masuk, ucap batinnya. iia baca
”. Asslamu’alaikum.. mas Irul.. sebelumnya aku mohon maaf beribu maaf mas.. Dalam keputus asaanku. Aku ingin mengabarkan bahwa aku akan menikah esok hari. Allah mentakdirkan lain. Doakan akuyamas…
Spontan Irul kaget, ia bingung, ada apa yang terjadi dengan Luna. Tanya batinnya. Luna adalah pacarnya, cinta yang ia jalin hampir tiga tahun itu, tiba-tiba hancur berkeping-keping, tak tahu apa penyebabnya, padahal baru bulan kemaren dia mengunjungi Luna dan keluarganya. Semua berjalan lancer penuh dengan canda tawa. ia coba telpon, tenyata tidak aktif. Dia coba kembali, tetap masih nada yang sama. ia bangkit dari kasurnya, semula jadwalnya hari itu hendak kuliah, sementara waktu dia batalkan dulu. Hatinya masih risau dan bingung, sekejap mata ia langsung tancap gas menuju rumahnya Luna, dengan mengendarai sepeda motornya, ia melaju membelah jalan dengan hatinya bertanya-tanya.
“Ya Rabb… apa yang terjadi ya rabbi”. Rintih hatinya bingung.
Di jalan, ia melaju dengan kecepatan tinggi, ia ingin tahu segera, gerangan apa yang terjadi dengan pacarnya. Baru bulan yang lalu ia merencanakan bersama keluarganya Luna untuk melamar Luna setelah kuliahnya selesai, hanya tinggal menunggu skripsinya selesai saja baru ia akan wisuda.Setelah sampai didepan rumah Luna, ia langsung memarkirkan sepeda motornya, jarak rumah Luna cukup jauh dari tempat kostnya,
“Tok…tok…tok… assalamu’alaikum. Sapanya sambil mengetuk pintu.
Ia tunggu sejenak, belum ada jawaban, dia ulangi
“tok..tok..tok… assalamu’alaikum..” “Wa’alaikum salam”, pintunya terbuka, ternyata ibunya Luna.
“Sore bu.. maaf menggangu.. Lunanya ada bu…” sapanya ramah.
“Eh… nak Irul, silahkan masuk dulu nak...” jawab ibunya Luna sambil mempersilahkan masuk.
“Terimakasih bu…” ia tatap wajah ibunya Luna, ada kegelisahan dan kesedihan yang mendalam tergambar dari raut wajahnya, mukanya terlihat pucat melihatIrul yang datang. Hatinya semakin bingung.
“Luna nya ada bu…?” Tanya penasaran.. Ibunya luna diam menunduk sesaat… “Lu.. Luna pergi ke pekan baru bersama ayahnya nak Irul. Emang nak Irul tidak diberi tahu Luna..?” jawab ibunya dengan getar bibir terbata-bata. Justru itu bu.. aku ingin menanyakan perihal apa yang terjadi dengan Luna,,? Tiba tiba aku mendapat sms dari Luna…? Irul menjelaskan maksud kedatangannya.
Tiba-tiba mata ibunya Luna berkaca kaca dan menunduk diam sesaat. Ada kepedihan dalam batinnya, suasana ruangan itu menjadi hening, hati Irul semakin bingung bercampur gelisah,
“Bu… apa yang terjadi dengan Luna bu..?” Tanyanya memecah keheningan.
“Ma…maafkan kami nak Irul.. maafkan kami.. takdir Allah lah yang berkuasa” Jawab ibunya Luna dengan terbata.
“Sebenarnya.. apa yang terjadi bu..?”
“Ba…baiklah.. ibu coba menjelaskan semua, kami telah menerima kuasa takdir Allah, se..sebenarnya yang terjadi adalah bermula saat Luna seminar di pekan baru. Dua hari setelah nak Irul datang bulan kemaren kesini. Luna minta izin mengikuti seminar itu. Kampusnya Luna mengirim utusan dua orang untuk mengikuti seminar itu. Luna salah satunya, seminar IPTEK itu diadakan pemkot pekan baru. Dia berangkat bersama Indra teman kampusnya, Indra adalah anak ketua yayasan kampusnya Luna, seminar itu berlangsung dua hari. Kampusnya Luna memberikan fasilitas dua kamar hotel untuk menginap.” Tiba-tiba suara ibunya Luna terhenti dan tangisnya semakin menjadi-jadi. Dengan perasaan gelisah hati Irul menebak-nebak apa yang terjadi
“Tenang bu..”sabar bu..” Tangis ibunya Luna diam sesaat, dia coba menerima realita yang ada, lalu dia melanjutkan, sepulangnya Luna dari pekan, wajah luna tampak pucat, kami coba menanyakan ada apa dengannya. Dia tak mau cerita, tetapi kami coba merayu dan memaksanya. Dengan hati menjerit dan berlinang air mata, ia menjelaskan,, bahwa dia .. bahwa dia … Dijebak dan DIPERKOSA oleh Indra. Tiba-tiba tangis ibunya Luna kembali meledak, air matanya mengalir deras. Ternyata…. Indra telah lama menyukainya. ia mengetahui bahwa Luna akan segera dilamar nak Irul. Maka itu, dalam kesempatan adanya seminar itu, dia minta kepada Luna untuk mengikuti seminar tersebut.Hati irul pedih, langit seakan runtuh ia rasa. Matanya berkaca- kaca, badannya kaku serasa lumpuh. Kami pihak keluarga telah sepakat untuk menikahkan Luna dengan Indra. Maafkan kami nak Irul.. maafkan kami…. Ibunya Luna mengakhiri penjelasannya.
Suasana jadi mencekam, hati Irul seakan ingin meledak, wajahnya menunduk, ada yang menetes dari matanya. ia tidak kuat untuk menahan perasaannya. Dialangsung pamit,,
“Ass…assalamu’alaikum bu. Saya pamit, sampaikan salam” tegarku buat Luna. Dalam perjalanan pulang, bibirnya terus bertasbih, hatinya remuk, matanya terus mengalirkan sesuatu. Pernikahan yang ia rencanakan gagal, wisuda yang ia tunggu-tunggu sebagai awal puncak kesuksesan masa depannya, terasa tak bermanfaat lagi. Luna adalah gadis cantik dan jelita, pujaan hatinya itu telah terbang dibawa seekor elang yang rakus tak bermoral.Sesampainya dikamar kostnya. ia menangis sejadi jadinya.. ia meratap kepada tuhannya, ia mohon diberi kekuatan dan ketabahan, ia larut dalam kesedihan, tiba-tiba suara adzan maghrib berkumandang ia dengar. Panggilan Tuhanmerasukdalambatinnya.Dengan berlinang air mata ia mencoba tegar menghadapi kuasa Allah itu. ia wudhu’, ia bentangkan sejadahnya, dia bertakbir. Usai sholat, dia munajat kepada rabbnya. ia bertafakkur, ia roboh bersujud dihadapan takdir Allah. iautarakan kegundahan hatinya. ia berharap diberikan cinta diatas cinta. Enam bulan telah berlalu, dengan hati yang tegar dia selesaikan kuliahnya. Kini ia akan meraih gelar S1 nya. Namun dari hari kehari bayangan Luna masih saja hadir dalam benaknya. Tanpa kabar, tanpa pertemuan, dan tanpa penjelasan terakhir dari bibir Luna. setelah hari yang pahit itu. ia coba menata kembali masa depannya. Di hari wisudanya itu. Sengaja ia panggil ibunya dari kampung untuk mendampinginya. Senyum ibunya itulah yang membuat dia cukup terhibur menghadapi hari yang ia tunggu-tunggu dulu. Hari yang semula ia rencanakan untuk melamar Luna. Tapi, keadaan berubah. Dengan bantuan Allah-lah ia sanggup menghadapi semuanya. Tiba-tiba suasana Aula gedung itu bertasbih. Acara wisuda heboh dengan kedatangan sosok bidadari yang anggun jelita. Mata semua lelaki memandang kearahnya. ia menoleh. “Subhanallah…” batinnya bertasbih. Sosok itu adalah Luna. wajahnya yang dibalut jubah dan jilbab putih itu seakan membuat ia seperti bidadari yang baru turun dari langit. Hatinya berdesir, jantungnya berdegup kencang. Sama seperti rasa pertama kali ia berjumpa dengan Luna dulu. Alangkah beruntung orang yang menikahinya..
”Batinnya mengupat.. Astaghfirullah…” ia sudah menikah,, aku haram memikirkannya. Getar bibirnya menepis perasaannya. Ibunya tersenyum melihat perubahan pada anaknya. Apa lagi Irul..” kamu udah pantas menikah.. kerjaanmu sudah mapan, sarjana pun sudah ditangan, semua para ibu-ibu ingin bermenantukan kamu. Canda ibunya, karena ibunya tidak tahu dengan apa yang terjadi, dia hanya balas dengan senyuman. Tunggu aja bu.. Pilihan Allah. Jawabnya. Ternyata Luna menghampirinya. Assalamu’alaikum.. Selamat ya mas… aku datang bersama ibu ingin melihatmu. Sapa Luna dengan senyuman malu. Wa’alaiku salam… terima kasih.. ibu mu mana danDan.. apa mas…? potong Luna. Seakan Luna sudah mengetahui maksud nya.. Oh ya.. kedatanganku kali ini hanya untuk menyampaikan maafku saja kok mas…dan menjelaskan apa yang terjadi padaku selama ini. Sekaligus menebus ketidakberdayaanku mas. Lanjut Luna dengan wajah menunduk dengan matanya meneteskan sesuatu.Belum sempat bertanya lagi, Irul diajak Luna bicara empat mata. Luna hendak menjelaskan sesuatu hal yang penting seperti yang dia tunggu selama ini. Baiklah.. kita kedepan mushollah saja. Dengan air mata yang terus jatuh, Luna coba menenangkan diri. Dia menjelaskan apa yang terjadi selama ini. Mungkin mas… telah diberi tahu ibu kejadian yang menimpaku. Tetapi semua itu berubah, ternyata takdir Allah berubah lagi. aku terus berdo’a kepada Allah, agar diberi kekuatan untuk menjalani hidup.Umur pernikahanku dengan lelaki itu hanya bertahan satu minggu, setelah acara pesta pernikahan kami di pekan baru usai, tanpa melalui malam pertama ia lebih memilih merayakan pesta kemenangannya bersama teman-temannya, pada malam itu dia bersama komplotannya merayakan pesta narkoba, dan naas, malam itu juga dia over dosis dan dibawa kerumah sakit, 1 minggu dia koma tak sadarkan diri, lalu dia tewas, aku hanya melihat proses kuasa Allah itu dengan bersyukur, Allah maha tahu penderitaan hambanya. Maka dari itu mas… Allah sedang menguji diriku.. statusku sekarang janda mas.. jelas Luna panjang lebar dengan hati tegar. Jadi ..? Ucap irul ceplos sambil melihat kondisi Luna. Oh ya… aku sekali lagi bersyukur kepada Allah, Setelah seminggu kematian brengsek itu, aku memeriksakan diri ke dokter. Ternyata kesucianku masih utuh. Brengsek itu hanya menjebakku agar ia punya alasan untuk menikahiku. Begitulah kisah hidupku mas… Allah masih menyayangiku..Mendengar semua penjelasan itu, hati Mike berdesir, setetes embun masuk ke dalam batinnya. Ternyata ujian Allah telah berakhir. Dia bertakbir dalam hati. Dia hendak langsung melamar Luna hari itu juga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H