Sebagai penikmat medsos (Media Sosial) begitu banyak informasi yang tersedia di jejaring sosial tersebut. diantara sederet informasi yang bermunculan di timeline twitter saya. Ada satu timline informasi yang menurut saya menarik untuk saya ikuti dan menjadi bagian dari kegiatan ini. Memang sebetulnya saya sudah mengetahui Kelas Inspirasi Indonesia Mengajar sebelumnya. Namun, pada waktu itu saya hanya sekedar mengetahui saja tidak mencoba untuk ikut menjadi bagian menjadi relawan pengajar profesional.
Beberapa bulan berlalu, saya lelah hanya untuk mencari tahu dan melihat album foto, video saat pengajar profesional mengajar di situs resmi www.kelasinspirasi.org. kelelahan saya berlanjut dengan mendaftar menjadi relawan kelas inspirasi untuk wilayah Yogyakarta. Dengan berharap cemas maupun optimis saya menulis form yang sudah disediakan oleh panitia pusat. Saya isi satu persatu form tersebut hingga form itu terisi penuh.
Dan menunggulah selanjutnya. Menunggu pengumuman hingga pada hari H. Pengumuman saya cek pesan inbox email saya. Namun, belum ada email masuk. Tetapi, pada siang harilah kabar itu tiba notifikasi tentang pengumuman hasil pendaftaran kelas inspirasi Yogyakarta saya terima sayapun unduh file tersebut. dan saya cermati satu persatu deretan nama-nama relawan pengajar profesional yang terpilih untuk sehari mengajar di daerah Yogyakarta dan sekitarnya. Deretan itu ratusan hingga pada deretan kelima puluhan . nama saya tercantum. Itulah hari yang menurut saya membahagiakan.
Namun, ternyata kebahagiaan hari pengumuman itu adalah kebahagiaan kecil. Dan kebahagiaan terbesar adalah dapat mengenalkan para relawan kelas inspirasi dengan berbagai profesi. Saya pun mengenal profesi sebelum anak-anak itu adalah suatu inspirasi tingkat tengah.
Hingga hari inspirasi itu tiba, dengan jalur memang cukup jauh puluhan kilo meter yang harus saya tempuh untuk menuju lokasi pengajar profesional. Meski begitu lelah. Namun, amazing sekali. Saat saya melihat semangat para murid maupun orang tua mereka yang mengantarkan anak-anaknya ke sekolah dengan bagi saya wow sekali. Bagaimana tidak para orang tua mengantarkan dengan sepeda motor berpenumpang enam orang itulah yang belum pernah lihat sama sekali.
Sebelum mengajarpun para murid SD langsung berkerumun menemui saya dengan bercerita tentang daerah tempat tinggalnya, sepak bola, dan lain sebagainya. Begitu luar biasa cerita dari mereka membuat saya mendapatkan inspirasi dari mereka. Saat mengajarpun mereka begitu semangat ingin mengetahui profesi para relawan kelas inspirasi Yogyakarta. Inilah hal yang belum saya dapat dan ingin saya ulangi lagi dengan mengikuti kelas inspirasi berikutnya.
Kapan terakhir kali kalian menemui guru SD?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H