Mohon tunggu...
Jalaluddin Ibrahim
Jalaluddin Ibrahim Mohon Tunggu... profesional -

pelaku pemberdayaan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Helaan Nafas Lega Muzakir

3 Juni 2013   14:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:35 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1370323066105090831

Pantee Bidari - Aceh Timur | Di era yang penuh dengan ilmu pengetahuan sekarang ini, Tempat Pendidikan Alquran (TPA) sudah selayaknya mendapatkan prioritas utama. Berbagai hasil studi menunjukkan, jika pada usia dini seorang anak mendapat pendidikan maksimal, potensi anak akan tumbuh dan berkembang secara optimal. Apalagi terkait dengan pendidikan agama yang diharapkan dapat menjadi dasar berpijak para generasi ke depannya. Pemerintah pun menaruh perhatian besar terhadap hal tersebut. Terbukti dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang mengatur soal pendidikan anak. Undang-undang ini menegaskan, setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadi serta kecerdasan. Sehubungan dengan hal tersebut, masyarakat Desa Paya Demam Lhee, Kecamatan Pantee Bidari Kabupaten Aceh Timur - Aceh berinisiatif mendirikan tempat pendidikan anak di usia dini di wilayahnya, walaupun dengan keterbatasan fasilitas. Proses belajar anak di TPA Desa Paya Demam Lhee ini sudah dimulai sejak tahun 2006, dengan kontruksi bangunan dari kayu dan atap daun rumbia yang di musim hujan akan menghambat proses belajar karena atapnya bocor. Ruang belajar yang sempit juga menjadi penghambat untuk meningkatkan jumlah siswa yang menjalani pendidikan di tempat itu. Sehingga hanya 25 orang saja yang bisa mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Terdiri atas 15 anak laki-laki dan 10 anak perempuan. Sebanyak 25 anak didik ini umumnya berasal dari miskin yang orangtuanya sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani, tukang dan buruh. Beranjak dari kondisinya ini, keinginan masyarakat Desa Paya Demam Lhee untuk memiliki gedung yang layak pakai cukup tinggi. Pasalnya sudah sejak lama warga mendambakan tersedianya sarana dan prasarana belajar yang nyaman dan aman. Muzakir misalnya, salah satu tenaga pengajar di TPA dan juga Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa di Paya Demam Lhee. Berharap agar desanya segera memiliki fasilitas pendidikan yang lebih layak. Apalagi Paya Demam Lhee, salah satu desa penerima dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MPd) tahun 2011. Masyarakat dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Timur mulai menggalang semua potensi yang ada untuk bisa membangun sarana pendidikan tersebut. Melalui serangkaian proses musyawarah di tingkat desa lahirlah usulan pembangunan TPA yang diperjuangkan dalam Musyawarah Antar Desa (MAD) Prioritas usulan di tingkat kecamatan dan usulan ini pun disepakati. Langkah awal pembangunan TPA dimulai dari persiapan lahan yang berasal dari swadaya masyarakat. Hibahkan seorang tokoh masyarakat Desa Paya Demam Lhee seluas 7 meter x 10 meter, dilengkapi Surat Hibah Tanah. Proses pun berlanjut dengan pembagian tugas dan pendataan warga yang mempunyai keahlian khusus, seperti tukang kayu, batu, dan lain-lain. Dalam Musyawarah Desa Rapat Pra Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan gedung TPA, disepakati pengerjaannya diborongkan kepada penduduk desa. Pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus dilakukan oleh tenaga ahli yang sudah profesional. Sedangkan pekerjaan lain dilaksanakan oleh masyarakat sendiri. Total biaya pembangunan gedung TPA Rp 47.262.000 yang bersumber dari APBN sebagai bagian alokasi dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) PNPM MPd yang diterima desa tersebut. Akhirnya pada 2 Nopember 2011, gedung ini  diresmikan oleh Penanggungjawab Operasional Kegiatan (PjOK) Kecamatan Pantee Bidari. Dengan selesainya pembangunan gedung TPA ini, segala pengelolaan dan pemeliharaan gedung ini dilakukan oleh masyarakat dan Tim Pemeliharaan yang sudah dibentuk pada Musyawarah Desa Serah Terima (MDST) digelar. Sejak diresmikan hingga sekarang gedung TPA sudah dimanfaatkan oleh warga secara maksimal. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan gedung TPA ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Desa Paya Demam Lhee. Kegembiraan dan rasa syukur warga desa terpancar jelas. Akhirnya proses belajar mengajar, yang mulanya masih tidak layak, kini teratasi dengan adanya gedung yang lebih baik. Abdul Hadi Fasilitator Teknik Kecamatan Pantee Bidari Kabupaten Aceh Timur

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun